Kali ini akan Hewanpedia share tentang bagaimana cara mengawinkan Jangkrik yang benar agar bertelur. Baiklah jika pada pertemuan sebelumnya Kita membahas cara ternak Jangkrik, ternak di sini yang di maksudkan adalah budidaya pembesaran Jangkrik dari menetasnya telur sampai masuk pada masa panen. Hal ini sangat penting jika ingin mengembangkan usaha budidaya Jangkrik, dengan demikian Kita tidak perlu lagi membeli bibit/telur dari penjual sehingga dapat menghemat modal awal. Hal itu jika kita lihat dari segi pengeluaran modal saja, belum lagi seperti mendapatkan kualitas terbaik dengan cara sendiri dan juga tentunya menjadi ilmu baru dalam budidaya Jangkrik. Untuk lebih mudah dalam proses perkawinan dan pembuahan harus menggunakan spesies/jenis Jangkrik yang sama, jika jantan sliring maka betina juga sliring dan seperti itu. Menurut para peternak Jangkrik yang sudah berpengalaman mengatakan bahwa Jangkrik tidak susah atau bahkan tidak bisa di kawinkan silang dengan jenis lainnya karena tidak dapat menerima/memahami pesan lewat bunyinya. Jadi yang di maksudkan adalah suara ngerik Jangkrik jantan itu merupakan sebuah pesan kepada para induk betina agar kawin. Cara mengawinkan Jangkrik tidak secepat mengawinkan ayam atau unggas lainnya, melainkan perlu proses, waktu, dan tempat. Para mitra Budidaya pastinya penasaran seperti apa cara mengawinkan Jangkrik agar mau bertelur untuk itu akan kupas tuntas teknik ini sekarang. Tanda musim kawin jangkrik Pada saat sang pejantan bunyi/ngerik yang di tandai dengan suara dan getaran sayap maka jika sang induk betina sudah siap kawin akan menyelusup kebawah pejantan dan proses kawin akan berjalan. Pada saat masa ini sang pejantan akan meletakkan kantung kecil yang warnanya putih berisikan sperma milik Jangkrik jantan ke ujung perut abdomen bagian bawah pada perut induk Jangkrik betina. Jika sudah demikian maka sperma sang Jangkrik jantan akan di simpan di dalam perut induk betina, kemudian akan di proses untuk terjadi pembuahan telur. Perlu di ketahui bahwa harga telur Jangkrik sangat tinggi dan bahkan akan lebih menguntungkan jika Kita menjual telur saja karena harga perkilonya mencapai 200 ribu rupiah, untuk itu dengan cara menelurkan Jangkrik sendiri maka akan membuka peluang untuk dapat menjual telur kepada para pembudidaya pembesaran Jangkrik. Jika induk jantan dan betina sudah kawin maka dalam masa pembuahan kedua induk ini akan hidup bersama dan akan mencari tempat persembunyian yang di rasa aman dengan di tandai Jangkrik jantan yang aktif bunyi sampai dengan telur-telur itu di keluarkan di dalam pasir atau tanah. Untuk acar mendapatkan telur Jangkrik yang banyak maka di perlukan proses perkawinan/penjodohan dari banyak induk yang siap di jodohkan yang di tandai dengan matangnya organ dengan ciri-ciri sayap komplit, perut bunting, dan sang jantan akan sering ngerik. Jika sudah di siapkan indukan yang siap kawin selanjutnya di tempatkan di rawat di dalam kotak penjodohan, kotak penjodohan ini biasa di gunakan oleh para peternak Jangkrik untuk sekaligus menetaskan telur-telur Jangkrik. Jadi kotak ini harus rapat dan tidak ada celah di semua sudutnya untuk mengantisipasi keluarnya larva Jangkrik dari box. Di dalam box/kotak penjodohan ini harus di setting dengan media hidup Jangkrik seperti pada alam bebas, didalamnya bisa di isi dengan dedaunan kering, bisa menggunakan daun pisang kering, daun tebu kering, daun jagung kering dan lain sebagainya yang sekiranya dapat di gunakan untuk tempat persembunyian Jangkrik. Selain media hidup juga perlu di berikan sebuah tempat /wadah untuk bertelur, wadah ini bisa menggunakan nampan yang telah di isi dengan pasir halus. Langkah-Langkah Mengawinkan/Menjodohkan Jangkrik Untuk pembuatan Box penjodohan ini juga sebaiknya di buat dengan ukuran yang cukup besar, yang ukurannya tidak sekecil kotak kardus mie instan, semakin besar maka akan semakin bagus. Jangkrik akan bebas leluasa untuk mencari pasangan dan mencari tempat persembunyian yang di sukainya. Selain hal tersebut jika box penjodohannya besar maka akan mengurangi terjadinya perkelahian antara Jangkrik jantan, sehingga angka kematian akan semakin berkurang dan Jangkrik siap melakukan perkawinan yang kemudian berbuah menjadi banyak telur. Ukuran box penjodohan kotak untuk mengawinkan Jangkrik yang ideal adalah dengan panjang sekitar 100cm, tinggi 50cm. Dengan ukuran box seperti ini akan mampu untuk di gunakan menjodohkan/mengawinkan induk Jangkrik sekitar 200 ekor. Siapkan Box penjodohan dengan ukuran panjang 100cm dan lebar 50cm Siapkan Wadah telur nampan yang di isi pasir halus Siapkan 200 Induk Jangkrik yang siap kawin berciri bersayap, sering bunyi, perut bunting, Dari 200 ekor Indukan ini dapat digunakan perbandingan 16 yaitu 1 jantan untuk 6 betina. Berilah Perawatan dengan memberi pakan berkualitas sehingga para induk bertelur. Persiapan di atas kira-kira sangat mudah di lakukan, untuk wadah telur ini usahakan menggunakan pasir halus yang sudah di saring dengan saringan kopi/teh karena hal ini bertujuan agar memudahkan jika memungkinkan untuk memindahkan telur. Selama proses penjodohan berlangsung pakan harus di perhatikan, berilah makanan yang cukup dan di sukai oleh Jangkrik. Pakan yang di sukai oleh Jangkri dewasa adalah seperti daun muda yang banyak mengandung air sehingga bisa di gunakan untuk pengganti air minum seperti pepaya, kubis, sawi, kangkung, bayam, singkong dan masih banyak lagi daun muda yang di sukai Jangkrik. Cara Mempersiapkan makanan untuk ternak jangkrik Untuk memenuhi kebutuhan Jangkrik pakan dengan daun muda di atas belum cukup, harus di pelengkap dengan pakan biji-bijian yang sudah di olah di haluskan, biji-bijian ini bisa menggunakan jagung, kacang hijau, kedelai, beras merah, dan tentunya biji-bijian lainnya yang di sukai oleh Jangkrik. Untuk menjaga kondisi kandang agar tetap sehat, pastikan makanan yang tidak habis/sisa segera buang dari box penjodohan, kemudian ganti dengan yang baru. Agar kejadian seperti pakan tersisa tidak terjadi maka berilah pakan dengan secukupnya saja. Jika makanan sudah dapat kita penuhi maka selanjutnya tidak lama induk Jangkrik akan menemukan pasangannya dan melakukan perkawinan. Sehingga pembuahan telur akan terjadi dan pada akhirnya induk betina akan mengeluarkan telurnya pada wadah telur dari nampan berisi pasir yang telah Kita siapkan. Pada masa bertelur ini sang betina akan mencari tempat yang di rasa aman dari binatang lainnya, baik pemangsa atau dari Jangkrik lainnya namun tentunya dia akan terpaksa berbarengan untuk mengeluarkan telurnya di wadah yang telah kita buat. Pada saat sang induk betina sudah banyak yang bertelur langkah yang kita lakukan adalah selalu menjaga box dari para binatang pemangsa seperti semut yang sangat suka memakan telur Jangkrik. Dan perhatikan setiap harinya, apabila wadah telur sudah penuh dapat di ganti dengan wadah dan pasir halus yang baru, untuk mengantisipasi telur sebelumnya agar tidak di makan oleh Jangkrik lain. Cara ini tentunya sebelumnya harus mempunyai box nganggur terlebih dahulu yang akan di gunakan untuk penetasan telur. Namun dalam 1 box penjodohan dan penetasan di gabungkan juga tidak masalah, dengan catatan setelah Jangkrik bertelur semuanya maka ambillah semua induk agar saat larva Jangkrik menetas tidak menjadi bahan santapan sang induk. Pada umumnya jika sang induk sudah kawin dan mengelurkan telurnya kelamaan mereka semua akan mati, belum mengerti kenapa ini bisa terjadi, mungkin memang sudah hukum alam, mereka mati dengan catatan sudah meninggalkan tunas baru. Sebenarnya yang sudah bahas di atas adalah teknik cara mengawinkan Jangkrik dengan menggunakan pasir sebagai media bertelur, dan seperti yang Kita tahu bahwa selain teknik tersebut banyak juga teknik yang sudah di lakukan oleh para peternak Jangkrik yang sudah berpengalaman seperti teknik menggunakan kain sebagai media bertelur dan juga teknik peneluran dengan secara konvensional. Teknik ini rasa sama saja, namun yang lebih mudah adalah dengan teknik menggunakan pasir halus sebagai media mengelurkan telur Jangkrik betina akan memasukkan ovipositornya jarum penyuntik telur ke dalam tanah pada kedalaman sekitar 1 cm, jadi akan lebih mudah jika media di buat dengan pasir halus yang sudah di saring dengan saringan kopi/teh. Sang induk betina memasukkan telur kedalam pasir ini dengan tujuan agar telur mendapatkan kehangatan di dalam pasir sehingga dapat menetas setelah beberapa hari. Sang induk betina akan mengeluarkan telur-telur miliknya secara bertahap dan menaruhnya di beberapa titik yang di rasa aman dari para pemangsa telur miliknya. Dan pada umumnya satu Induk Jangkrik betina mampu bertelur sebanyak 200-300 butir, setelah semua telur di keluarkan maka ia akan mati. Dengan demikian tentunya Kita akan menguasai tentang cara mendapatkan telur Jangkrik tanpa membeli dari para peternak, biaya produksinyapun semakin terpangkas dan tentunya akan membuka peluang laba yang lebih besar.
Berikutdibawah ini beberapa ciri-ciri calon indukan jangkrik yang bagus adalah: Sungut atau antena jangkrik ukurannya masih panjang. Pastikan bahwa seluruh anggota badan masih lengkap dan berfungsi dengan baik. Jangkrik bisa melompat jauh dan gesit. Warna badan jangkrik mengkilap. Mengawinkan jangkrik Cara selanjutnya yaitu mengawinkan jangkrik.
Cara Mengawinkan/Menjodohkan Jangkrik Kali ini akan saya share tentang bagaimana prinsip mengawinkan Riang-riang yang benar agar bertelur. Baiklah jika pada pertemuan sebelumnya Kita membahas cara ternak Riang-riang, ternak di sini yang di maksudkan yaitu budidaya pembesaran Jangkrik dari menetasnya telur sampai masuk plong masa panen. Buat itu lega kesempatan ini Saya akan membagikan tentang bagaimana cara dan teknik buat membuat Jangkrik relasi dan berakibat. Sememangnya hal ini sangat penting takdirnya kepingin meluaskan kampanye budidaya Jangkrik, dengan demikian Kita tidak perlu lagi membeli bibit/telur mulai sejak penjual sehingga dapat menghemat modal tadinya. Kejadian itu jika kita lihat dari segi pengeluaran modal saja, belum lagi sebagaimana mendapatkan kualitas terbaik dengan cara sendiri dan pula tentunya menjadi mantra baru n domestik budidaya Kuririk. Cara Menunangkan/Menjodohkan Jangkrik Mudahmudahan Berbuah Kaidah mengawinkan Jangkrik enggak secepat memperumahkan ayam jantan atau unggas lainnya, melainkan perlu proses, perian, dan panggung. Para mitra Budidaya pastinya penasaran seperti apa cara menyandingkan Cengkerik agar cak hendak berdampak untuk itu saya akan kupas tuntas teknik ini sekarang. Untuk lebih mudah intern proses perkawinan dan pembuahan harus menggunakan macam/keberagaman Jangkrik yang sekelas, jika kosen sliring maka lebah ratulebah lagi sliring dan seperti itu. Menurut para peternak Jangkrik yang sudah berpengalaman mengatakan bahwa Jangkrik tidak elusif maupun malah tidak dapat di kawinkan silang dengan macam lainnya karena enggak boleh mengakui/mencerna pesan silam bunyinya. Jadi yang di maksudkan adalah suara ngerik Jangkrik jantan itu merupakan sebuah pesan kepada para emak lebah ratulebah hendaknya sangkut-paut. Bilamana sang pejantan bunyi/ngerik yang di tandai dengan suara dan getaran sayap maka takdirnya si emak betina telah siap pergaulan akan menyelusup kebawah pejantan dan proses gabungan akan berjalan. Bilamana tahun ini sang pejantan akan meletakkan kantung kecil yang warnanya putih berisikan sperma milik Jangkrik berani ke ujung lambung abdomen bagian bawah lega perut emak Jangkrik betina. Kalau telah demikian maka sperma sang Cengkerik nyali akan di simpan di intern perut induk betina, kemudian akan di proses untuk terjadi pembuahan telur. Perlu di ketahui bahwa harga telur Kuririk sangat tinggi dan tambahan pula akan kian menguntungkan jika Kita cak memindahtangankan telur tetapi karena harga perkilonya mencapai 200 ribu rupiah, u ntuk itu dengan pendirian menelurkan Kuririk koteng maka akan membuka peluang lakukan dapat menjual telur kepada para pembudidaya basal Jangkrik. Jika emak berani dan lebah ratulebah sudah lalu kawin maka dalam masa penyerbukan kedua induk ini akan semangat bersama dan akan mencari tempat persembunyian yang di rasa aman dengan di tandai Jangkrik jantan yang aktif bunyi sampai dengan telur-telur itu di lempar di dalam pasir atau persil. Bikin acar mendapatkan telur Jangkrik yang banyak maka di perlukan proses perkawinan/penjodohan berpangkal banyak induk yang siap di jodohkan nan di tandai dengan matangnya instrumen dengan ciri-ciri sayap komplit, kas dapur bunting, dan si jantan akan sering ngerik. Seandainya sudah di siapkan indukan yang siap kawin selanjutnya di tempatkan di rawat di dalam kotak penjodohan, kotak penjodohan ini resmi di gunakan oleh para peternak Cengkerik lakukan sekaligus mengeramkan telur-telur Kuririk. Jadi boks ini harus rapat dan tak suka-suka jari-jari di semua sudutnya untuk mengantisipasi keluarnya larva Jangkrik dari box. Di intern box/kotak penjodohan ini harus di setting dengan media hidup Kuririk seperti pada standard bebas, didalamnya boleh di isi dengan dedaunan kersang, dapat menggunakan daun pisang kering, daun tebu kering, daun milu gersang dan lain sebagainya yang jika boleh di gunakan cak bagi tempat persembunyian Jangkrik. Selain media hayat pun terlazim di berikan sebuah tempat /palagan lakukan berbuah, wadah ini dapat menggunakan tampan yang telah di isi dengan kersik halus halus. Pendirian MengawinkanMenjodohkan Jangkrik Seyogiannya Bertelur Menggunakan Media Ramal Kerjakan pembuatan Box penjodohan ini juga sepatutnya di lakukan dengan ukuran nan cukup besar, nan ukurannya lain sekecil peti karton mie instan, semakin ki akbar maka akan semakin bagus. Riang-riang akan adil leluasa untuk mencari dagi dan berburu palagan persembunyian yang di sukainya. Selain hal tersebut jika box penjodohannya raksasa maka akan mengurangi terjadinya tangkisan antara Riang-riang nekat, sehingga angka kematian akan semakin berkurang dan Riang-riang siap mengerjakan perkawinan yang kemudian berbuah menjadi banyak box penjodohan kotak lakukan menikahkan Jangkrik yang ideal adalah dengan panjang sekitar 100cm, tinggi 50cm. Dengan ukuran box seperti ini akan mampu kerjakan di gunakan memperumahkan/mengawinkan induk Jangkrik sekitar 200 ekor. Langkah-Ancang Mengawinkan/Menjodohkan Jangkrik Siapkan Box penjodohan dengan ukuran tinggi 100cm dan lebar 50cm Siapkan Wadah telur nampan yang di isi pasir kecil-kecil Siapkan 200 Induk Jangkrik yang siap perpautan berciri bersayap, sering bunyi, nafkah bunting, Semenjak 200 ekor Indukan ini dapat digunakan perbandingan 16 yaitu 1 bahaduri buat 6 betina. Berilah Perawatan dengan menjatah pakan berkualitas sehingga para emak bertelur. Anju di atas saya nyana sangat mudah di lakukan, kerjakan wadah telur ini usahakan menggunakan pasir halus yang sudah di singset dengan saringan dokumen/teh karena hal ini bertujuan hendaknya menggampangkan jika memungkinkan untuk memindahkan telur. Selama proses penjodohan berlangsung pakan harus di perhatikan, berilah makanan yang cukup dan di sukai oleh Jangkrik. Pakan nan di sukai oleh Jangkri dewasa yaitu sama dengan patera muda yang banyak mengandung air sehingga bisa di gunakan lakukan pengganti air minum sebagaimana betik, kol, sawi hijau, bangkong, bayam, singkong dan masih banyak sekali lagi daun muda yang di sukai Kuririk. Untuk memenuhi kebutuhan Jangkrik pakan dengan daun muda di atas belum patut, harus di tambahan dengan pakan poin-bijian nan sudah di olah di haluskan, biji-bijian ini bisa menggunakan jagung, kacang hijau, bin, beras merah, dan tentunya biji-bijian lainnya nan di sukai oleh Jangkrik. Untuk menjaga kondisi kandang agar loyal fit, pastikan rezeki yang bukan habis/kotoran segera keluarkan dari box penjodohan, kemudian silih dengan yang hijau. Sepatutnya situasi seperti pakan tertinggal tidak terjadi maka berilah pakan dengan seadanya cuma. Jikalau makanan mutakadim bisa kita penuhi maka lebih lanjut tidak lama induk Jangkrik akan menemukan pasangannya dan melakukan perkawinan. Sehingga pembuahan telur akan terjadi dan plong alhasil induk betina akan mengeluarkan telurnya puas wadah telur berasal nampan berisi pasir nan telah Kita siapkan. Pada perian bertelur ini sang betina akan mencari tempat yang di rasa kesepakatan dari sato lainnya, baik pemangsa alias berbunga Jangkrik lainnya namun tentunya dia akan terpaksa sedarun untuk mengeluarkan telurnya di wadah yang telah kita buat. Pada saat sang induk betina mutakadim banyak yang bertelur langkah yang kita lakukan adalah demap menjaga box dari para sato pemangsa seperti semut nan sangat suka memakan telur Jangkrik. Dan perhatikan setiap harinya, apabila wadah telur sudah mumbung dapat di ubah dengan wadah dan pasir subtil yang baru, untuk mengantisipasi telur sebelumnya agar tidak di makan maka dari itu Jangkrik tak. Cara ini tentunya sebelumnya harus mempunyai box nganggur malah dahulu yang akan di gunakan bikin penetasan telur. Sahaja kerumahtanggaan 1 box penjodohan dan penetasan di gabungkan sekali lagi tidak ki kesulitan, dengan tulisan selepas Jangkrik berdampak semuanya maka cukuplah semua induk hendaknya saat larva Cengkerik menetas tak menjadi bahan santapan sang induk. Pada umumnya jikalau sang induk mutakadim pernah dan mengelurkan telurnya kelamaan mereka semua akan sunyi, Saya pribadi belum mengarifi kenapa ini bisa terjadi, mungkin memang sudah syariat pan-ji-panji, mereka mati dengan catatan telah memencilkan tunas bau kencur. Telur Jangkrik Saat mengelurkan telur Cengkerik betina akan menjaringkan ovipositornya jarum penyuntik telur ke dalam tanah lega kedalaman sekitar 1 cm, jadi akan makin mudah jikalau media di bagi dengan pasir lembut yang telah di saring dengan saringan arsip/teh. Si induk betina memasukkan telur kedalam kersik halus ini dengan pamrih sepatutnya telur mendapatkan kehangatan di dalam kersik halus sehingga boleh menetas sesudah beberapa induk betina akan mengeluarkan telur-telur miliknya secara berantara dan menaruhnya di beberapa tutul yang di rasa kesepakatan berbunga para pemangsa telur miliknya. Dan pada umumnya satu Induk Jangkrik betina mampu berbuah sebanyak 200-300 butir, sehabis semua telur di keluarkan maka engkau akan ranah. Sebenarnya yang sudah saya bahas di atas adalah teknik cara mengawinkan Jangkrik dengan menggunakan pasir sebagai media berdampak, dan sebagai halnya nan Kita tahu bahwa selain teknik tersebut banyak juga teknik yang sudah di bakal oleh para peternak Riang-riang nan sudah berpengalaman seperti mana teknik memperalat kain sebagai media berbuntut dan sekali lagi teknik peneluran dengan secara konvensional. Teknik ini saya rasa sama semata-mata, namun yang lebih mudah bagi Saya adalah dengan teknik menggunakan pasir halus sebagai alat angkut bertelur. Dengan demikian tentunya Kita akan menguasai tentang cara mendapatkan telur Jangkrik tanpa membeli pecah para peternak, biaya produksinyapun semakin terpangkas dan tentunya akan mengungkapkan kebolehjadian laba yang bertambah ki akbar. Materi ini di untuk cak bagi ira lingkup mengenai Prinsip Mengawinkan Riang-riang, Cara Menelurkan Jangkrik, Cara Mendapatkan Telur Cengkerik, Cara Budidaya Cengkerik, Cara Peliharaan Kuririk, Cara Mendapatkan Telur Riang-riang Tanpa membeli, Jangkrik, Budidaya Jangkrik Baiklah, pada pertemuan kali ini belaka saya bahas untuk bagaimana mandu mengijabkan Jangkrik yang etis, untuk cara penetasan telur Jangkrik akan saya bahas pada persuaan seterusnya, , ,,Salam Sukses Mitra Budidaya!!! Artikel Terkait Tentang Budidaya Kuririk Cara Ternak Jangkrik Paling kecil Mudah Pasti Pengetaman Untuk Pemula Pendirian Membaurkan/Mengawinkan Jangkrik Semoga Berdampak Demikian ulasan yang saya bagikan mengenai Prinsip Mengawinkan/Menjodohkan Jangkrik Agar Bertelur, moga bermakna, baca juga ulasan menggelandang lainnya pada Cara Piaraan Riang-riang Minimal Mudah Pasti Panen Bakal Pemula.