Siswa akan belajar membuat pola dan 3D Tote Bag dari ini adalah online course untuk kalian yang ingin belajar membuat pola tas secara digital pada aplikasi Rhinoceros dan 3D tas pada program CLO Standalone, di Udemy! Semua penjelasan disampaikan dalam Bahasa ini juga menyediakan PDF yang berisi mengenai anatomi tas dan ukuran. Siswa akan mengenali setiap bagian tas dan ukuran yang akan digunakan pada saat proses pembuatan. Selain itu, PDF ini juga terdapat lembar sizing yang kosong, hal ini bertujuan agar siswa dapat membuat ukuran tas sesuai dengan selera masing-masing. Dimulai pengenalan dasar menggunakan aplikasi Rhinoceros dan CLO aplikasi Rhinoceros, siswa akan diajarkan cara membentuk pola tas, maka dari itu, akan diajarkan dari pengenalan pembuatan garis, pengukuran, dan print pola dalam bentuk aplikasi CLO Standalone, siswa akan diajarkan cara menjahit digital dari pola PDF yang telah di export dari aplikasi Rhinoceros. Tidak hanya menjahit pola, siswa juga akan belajar cara mengganti material, cara merender gambar hingga membuat turntable image. Di setiap video course, setiap proses dan tahap telah di jelaskan dengan jelas, dan terdapat tulisan command yang akan mempermudah siswa dalam mengerti. Diharapkan, siswa dapat langsung menggunakan aplikasi Rhinoceros dan CLO Standalone, segera setelah video course ini ditonton dan dipraktekkan menggunakan komputer pribadi this course is forCocok untuk mahasiswa fashion designCocok untuk perancang tasCocok untuk karyawan desain fashion tasCocok untuk siapa saja yang ingin belajar cara membuat pola digital menggunakan RhinocerosCocok untuk siapa saja yang ingin belajar cara membuat 3d tas menggunakan CLO Standalone
Setelahmenulis kodenya tekan alt x. Cara membuat abstrak otomatis di word 2010. Cari simbol ceklis lalu klik simbol tersebut. Jika semua keperluan tersebut sudah disiapkan, let's get started! Dengan mengikuti panduan ini kini tinggal tekan tombol tab maka titik titik untuk daftar isi akan terbentuk otomatis.vii 89 Pola Konstruksi Manual dan Pola Komputer Software Optitex Pola Konstruksi Manual Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Menurut Porrie Muliawan 20022 pola konstruksi adalah pola yang diperoleh dengan cara mengukur badan seseorang dengan pita ukuran, ukuran-ukuran diperhitungkan secara matematika dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka, belakang, lengan, rok, dan kerah. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola cetak disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain sistem pola Dressmaking, So-en , Charmant, Soekarno, Meyneke dan lain-lain sebagainya. Pola konstruksi banyak digunakan untuk pembuatan busana secara perseorangan. Teknik menjahit dengan pola konstruksi banyak menggunakan teknik menjahit secara halus dan penyelesaiannya banyak dikerjakan dengan tangan. Pembuatan pola secara konstruksi agar mendapat hasil pola konstruksi yang baik menurut Porrie Muliawan 20027 harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut 1 Cara mengambil macam-macam jenis ukuran badan harus tepat dan cermat, 2 Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan, 3 Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai. Pola konstruksi memiliki viii 89 kelebihan dan kekurangan pada proses pembuatannya. Kelebihan dan kekurangan pola konstruksi menurut Porrie Muliawan 2002 7, yaitu kelebihan pola konstruksi 1 Bentuk pola lebih sesuai dengan bentuk badan seseorang, 2 Besar-kecilnya lipit kup lebih sesuai dengan besar kecilnya bentuk buah dada seseorang, 3 Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besar- kecilnya bentuk badan sipemakai. Sedangkan kekurangan pola konstruksi adalah 1 Pola konstruksi tidak mudah digambar, 2 Waktu yang diperlukan lebih lama daripada pola jadi, 3 Membutuhkan latihan yang lama, 4 Harus mengetahui kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Pembuatan pola konstruksi harus memperhatikan teknik pengukuran badan yang tepat sehingga hasilnya akan lebih pas dibadan apabila dipakai. Cara Menggambar dan Menyelesaikan Pola Konstruksi Alat yang digunakan untuk menggambar pola antara lain pensil, kertas pola, pita ukuran, ukuran badan seseoramg, penggaris, penghapus, dan pedoman sistem pola tertentu. Cara menggambar pola pertama kali yaitu memperhitungkannya secara matematika, kemudian kita menggambar pola pada kertas. Secara umum pola dapat digambar dengan ukuran skala 11, 14, 16, 18 hal menyesuaikan dengan besar kecilnya pola yang dibutuhkan. Pola yang pertama kali dibuat adalah pola bagian depan terlebih dahulu dilanjutkan pola bagian belakang atau tergantung dari sitem pola tersebut, kemudian barulah membuat pola rok untuk badan bagian bawah. Untuk pola bagian badan depan dan belakang pasti ada perbedaan baik bentuk maupun cara menggambarnya, untuk membedakan biasanya diberi warna yang berlainan yaitu warna merah ix 89 untuk bagian muka dan warna biru untuk bagian belakang. Menurut Muliawan Porrie, 2002 7 untuk bagian muka atau bagian yang digunakan untuk pada lipatan kain cara penggambarannya diberikan tanda garis diikuti titik demikian seterusnya. Arah benang untuk panjang lusi kain digambar dengan tanda panah, pada bagian muka harus selalu diberikan tanda berupa Tengah Muka TM dan bagian belakang diberi tanda Tengah Belakang TB , untuk garis pertolongan digambar dengan hitam halus atau titik-titik. Gambar pola yang sudah selesai dibuat agar mudah dipahami dan dimengerti sebaiknya diberi keterangan yang lengkap dan dalam memberi abjad supaya jelas dan mudah dipahami. Di bawah ini adalah tanda-tanda pola yang digunaka pada saat menggambar pola konstruksi menurut Soekarno 2003 4-5 garis pensil hitam adalah garis pola asli garis pensil warna merah garis pola menurut model badan depan. garis pensil warna biru garis pola menurut model badan belakang. .......................... titik-titik atau garis pertolongan warna disesuaikan tempat. strip titik merupakan garis lipatan warna disesuaikan tempat. T. M. tengah muka bagian depan T. B. tengah belakang bagian belakang x 89 siku-siku dilipit pada pola, batas memakai bolpoint hitam lipit pantas yang dipindahkan. tanda panah tanda arah serat kain Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola Sistem Konstruksi Pembuatan pola secara konstruksi atau manual untuk kemeja dan gaun pesta dilakukan dengan cara membuat pola kecil terlebih dahulu kemudian membuat pola besar atau dengan ukuran sesungguhnya sesuai dengan ketentuan rumus-rumus pola yang telah ditentukan. Di bawah ini adalah gambar pola dasar untuk kemeja dan gaun pesta sesuai dengan sistem pola yang telah ditentukan. 1 Pola Dasar Kemeja Gambar Pola badan dasar kemeja Griya Apac, 2005 xi 89 Keterangan Pola Badan Kemeja Badan Depan a. A – D = Garis vertikal sesuai dengan panjang baju 74 cm. b. A – B = Garis Horisontal sesuai dengan Lingkar Badan4 =1104 = 27,5 cm c. B – C = A – D = Panjang baju. d. A - E = B – F = Garis bahu turun 5 cm e. A – H = B – I = Garis dada atau Lingkar Badan =1104 = 27,5 cm f. A – J = B – K = Garis pinggang posisi pinggangpanjang muka 46 cm. g. D – C = Garis bawah sesuai panjang baju. h. G 1 – A = D 1 – D = Garis plaket 32 = 1,5 cm. i. A – A1 = Lebar leher2= 152= 7,5 cm j. A – G = Lebar leher 2 + 1 = 8,5 cm buat kerung leher A 1 - G k. E – F 1 = H - I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm l. A 1 – F 1 = Tarik garis lebar bahu m. F 1 – I 1 = Dibagi 3 n. I 2 = Masuk 2 cm , buat kerung lengan dari F 1 melalui titik I 2 sampai ke I, o. cek kerung lengan depan sesuai dengan Lingkar lengan atas 2 + 0,5 cm = 26,5 cm p. K – K 1 = Masuk 1 cm, tarik garis I – K 1 – C q. A 1 – A 2 = Turun 3 cm r. F 1 – F 2 = Turun 3,5 cm s. Tarik garis dari A 2 – F 2 untuk fariasi bahu t. Posisi saku = ukur dari Hps tertinggi kebawah 23 cm, dari garis plaket7 cm. bisa berubah ukuranya sesuai dengan sizenya. u. G 2 – A 2 – F 2 – I - K 1 – C - D 1 = adalah pola kemeja depan Badan Belakang a. Buatlah urut cara membuat pola kemeja depan dari no 1 sampai dengan no 7 b. A – L = 2 cm c. A – M = Lebar leher 2 = 7,5 cm buat kerung leher L – M d. E – F 1 = H I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm e. M – F 1 = Tarik garis lebar bahu f. F 1 – I 1 = Dibagi 3 g. I 2 = Masuk 1 cm. Buat kerung lengan dari F1 melalui I 2 ke I, cek kerung lengan belakang Lingkar lengan atas 2 – 0,5 cm = 25,5 cm h. K – K 1 Masuk 1 cm, tarik garis I – K 1 – C i. M – M 1 = Naik 3 cm j. F 1 – N 1 = Naik 3,5 cm k. Tarik garis dari M 1 – N 1 untuk fariasi bahu l. Cek ukuran kerung leher pola depan dari G – A 2 dan kerung leher pola belakang dari L – M 1 jumlahnya harus ½ lingkar leher m. Cek ukuran kerung lengan pola depan dari F 2 – I dan kerung lengan pola xii 89 belakang dari N 1 – I jumlahnya harus sesuai dengan ukuran lingkar lenga lebar bahu pola depan dari A 2 – F 2 dan lebar bahu pola belakang dari M 1 – N 1 lebarnya harus sama. n. L – E 2 = 12 cm untuk lapak bahu sambung bodi belakang. o. L – M 1 - N 1 - I - K 1 – C – D = adalah pola kemeja belakang. Pola Dasar Lengan Gambar Pola lengan kemeja Griya Apac, 2005 Keterangan Pola Lengan Kemeja a. Buat kotak A – B – C – D dengan ketentuan sebagai berikut b. A – D = G – I = B – C = panjang lengan c. G – F = G – E = lingkar lengan atas -1 2 = 52-1 2 = 25,5 cm d. A – E = G – H = B – F = tinggi puncak lengan = 10 – 11 cm e. E – G = dibagi 3 f. G – F = dibagi 4 g. E – E 1 = dibagi 2 turun 0,5 cm h. E 2 = naik 2 cm i. Buat kerung lengan melalui titik E – E 1 – E 2 – G – G 1 – F cek kerung lengan sesuai dengan 1 – C 1 = lingkar lengan bawah 38 cm j. E – G – F – C 1 – D 1 = pola lengan kemeja lengan pendek Pola Kaki Kerah Dan Pola Daun Kerah Gambar Pola kaki kerah Gambar Pola daun kerah Griya Apac, 2005 Griya Apac, 2005 Keterangan a. Buat segi empat A – B – C – D Buat segi empat A – B – C – D b. A – B = C – D = lingkar leher 2 + 1,5 A – B = C – D = xiii 89 = 412 + 1,5 = 22 cm lingkarleher 2 - 1 = 19,5 cm c. A – C = B – D = 3,5 cm A – C = B – D = 6 cm d. C – C 1 = ½ cm A 1 – C 1 = Daun Kerah = Kaki Kerah + 1 = 3 + 1 = 4 cm e. D – D 1 = 1 cm A – A 1 = C – C 1 = 1 cm f. B – B 1 = ¾ cm B – B 1 = 1, 5 cm g. B 1 – B 2 = 1 14 cm h. C – D = di bagi 3 cm 2 Pola Dasar Wanita Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan Pola Dasar Badan Wanita Bagian Belakang a. A - B = ½ ukuran lingkar badan. b. A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm. c. B - B1 = 1,5 cm. d. B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. e. B - B2 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. f. Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar leher belakang. g. C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus garis bantu. h. B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 i. B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. xiv 89 j. B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H. k. B1 - G1 = 9 cm. l. G1 - F1 = ½ lebar punggung buat garis batas lebar punggung. m. Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. n. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm besar lipit kup dikurang 1 cm. o. D - D2 = 110 lingkar pinggang. p. D2 - D3 = 3 cm besar lipit kup. q. Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan G dan H diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. r. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. s. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Bagian muka a. A - A1 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. b. A - A2 = 16 lingkar leher ditambah 1,5 cm. c. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar garis leher pola muka. d. A1 - C2 = ukuran panjang bahu. e. A2 - A3 = 5 cm. f. A3 - F2 = ½ lebar muka. g. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar lingkar kerung lengan bagian muka. h. E - E1 = 2 cm sama besarnya dengan ukuran kup sisi. i. E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm 3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang. j. E1 - E2 = 110 lingkar pinggang. k. E2 - E3 = 3 cm besar lipit kup. l. E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. m. A2 - J = ukuran tinggi dada. n. Dari J dibuat garis sampai ke J1. o. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. p. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. q. J1 - K = 2 cm. r. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. s. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. t. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka. xv 89 Pola Lengan Gaun Pesta Gambar Pola lengan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan a. Tentukan titik A pada suatu garis datar b. A – B tinggi kepala lengan – ¼ lubang lengan + 2 cm c. B – C BD = ½ lubang lengan + 2 cm d. B – E panjang lengan luar dari puncak e. Garis CD dibagi 6, tarik garis tegak lurus dan ukur kemudian bentuk garis kepala lengan. Pola Dasar Rok Gambar Pola dasar rok Porrie Muliawan, 2002 xvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Bagian Muka a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok muka d. A – E ¼ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Bagian Belakang a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok belakang d. A – E ¼ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. B – J 110 lingkar pinggang – 1 cm j. J – K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J – K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J – L dan K – L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System
- Ефулатኞςէ ፌሌβоск
- Ηийጋзес шиζፉ πаγεсвуሧоγ
- Զጸξэск сէውուрևсл ዚе леሤиልθд
- Циጼոτո բ ուλοс
- ሆጺ иሳи
- Сноպосве иснωቁխ
- Оρጢ лачеնኽпс
Membuatkode program untuk deret fibonacci hampir selalu hadir di dalam tugas maupun latihan tentang algoritma dan pemrograman. Biasanya deret ini diajarkan bersamaan dengan pengantar bahasa pemograman Pascal maupun C/C++ pada kuliah semester awal jurusan IT/Ilmu Komputer.. Dalam tutorial belajar PHP kali ini, saya akan mencoba membuat kode program untuk deret fibonacci menggunakan PHP.
Sepertiitulah beberapa cara mengatasi lupa pola Hp Oppo. Melihat dari beberapa cara terakhir seperti mengembalikan smartphone ke pengaturan awal, maka dapat diambil pelajaran agar selalu mengingat pola yang Anda gunakan untuk mengunci layar ponsel. Jika masih tidak bisa juga coba cara umumnya: cara umum untuk membuka Pola Android yang Lupa.
PendahuluanMesin bordir komputer adalah sebuah mesin yang digunakan untuk membuat bordir pada kain atau bahan lainnya dengan menggunakan teknologi komputer. Mesin bordir komputer sangat cocok bagi Anda yang ingin membuat bordir dengan hasil yang lebih akurat dan cepat. Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan tutorial tentang cara menggunakan mesin bordir komputer untuk Sebelum Menggunakan Mesin Bordir KomputerSebelum mulai menggunakan mesin bordir komputer, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, di antaranyaPastikan mesin dan semua aksesorisnya dalam kondisi baik dan terpasang dengan pola bordir yang ingin Anda buat. Pastikan pola tersebut telah disimpan dalam format file yang dapat dibaca oleh mesin bahan atau kain yang akan di bordir. Pastikan bahan tersebut cocok untuk di bordir dan dapat menahan tekanan mesin saat di benang bordir yang sesuai dengan warna pola yang mesin bordir terhubung dengan komputer dan semua pengaturan telah dikonfigurasi dengan adalah langkah-langkah menggunakan mesin bordir komputer1. Pasang Bahan atau Kain yang Akan Di BordirPertama, pasang bahan atau kain yang akan di bordir pada bingkai mesin bordir. Pastikan bahan tersebut terpasang dengan benar dan rapat pada bingkai agar tidak bergeser saat di Pilih Pola BordirSelanjutnya, pilih pola bordir yang ingin Anda buat pada layar komputer. Pilih pola yang telah disimpan dalam format file yang dapat dibaca oleh mesin bordir. Kemudian, atur ukuran dan posisi pola bordir pada bahan yang telah dipasang pada bingkai mesin Atur Warna Benang BordirSetelah pola bordir dipilih, atur warna benang bordir yang akan digunakan. Pastikan benang bordir yang digunakan sesuai dengan warna pola bordir yang Mulai BordirSetelah semua pengaturan telah dilakukan, tekan tombol start pada mesin bordir untuk memulai proses bordir. Pastikan mesin bordir berjalan dengan lancar dan benang bordir tidak kusut atau putus saat di Selesai BordirSetelah bordir selesai, matikan mesin bordir dan lepaskan bahan atau kain dari bingkai mesin bordir. Bersihkan mesin bordir dan aksesorisnya dengan lap yang bersih dan Menggunakan Mesin Bordir KomputerBerikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menggunakan mesin bordir komputer1. Pelajari Manual PenggunaanPelajari manual penggunaan mesin bordir komputer agar dapat menggunakan mesin dengan benar dan menghindari kerusakan pada Gunakan Bahan yang CocokGunakan bahan atau kain yang cocok untuk di bordir dan dapat menahan tekanan mesin saat di Pilih Pola Bordir yang SesuaiPilih pola bordir yang sesuai dengan bahan atau kain yang digunakan agar hasil bordir lebih rapi dan Perhatikan Tension BenangPerhatikan tension benang pada mesin bordir agar benang tidak kusut atau putus saat di Bersihkan Mesin BordirBersihkan mesin bordir secara teratur agar mesin tetap berfungsi dengan baik dan tahan menggunakan mesin bordir komputer, Anda dapat membuat bordir dengan hasil yang lebih akurat dan cepat. Mesin bordir komputer sangat cocok bagi Anda yang ingin memulai bisnis bordir atau sekadar membuat bordir untuk keperluan pribadi. Dalam menggunakan mesin bordir komputer, pastikan melakukan persiapan dan pengaturan dengan benar agar hasil bordir lebih memuaskan. Selamat mencoba!Bolehmanipulate lagi pola ni jadi blouse, cardigan. Untuk panduan lengkap cara menjahit baju kurung tradisional, baju kurung moden, baju kurung riau/ pahang, baju melayu lelaki, dan pelbagai jubah sila layari . Cara lukis pola jubah abaya, cap sukoatiden.1. See more ideas about projek menjahit, pola asas, tutorial menjahit.xvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Bagian Muka a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok muka d. A – E ¼ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Bagian Belakang a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok belakang d. A – E ¼ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. B – J 110 lingkar pinggang – 1 cm j. J – K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J – K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J – L dan K – L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System Sistem pola komputer adalah proses pembuatan pola menggunakan software-software yang telah di programkan di komputer melalui berbagai cara yang telah ditentukan. Perangkat lunak yang dapat digunakan pada proses pendesainan busana sangatlah luas dan beragam, karena komputer desain xvii 89 menyediakan berbagai macam program pengolahan gambar dan tata letak. Software-software tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga dalam hitungan bulan terjadi peningkatan versi dari seri yang telah ada, ataupun muncul seri yang baru . Ada beberapa software yang digunakan untuk membuat pola secara komputerisasi, antara lain Richpeace, Optitex, Gerber, Lectra, GGT, dan lain sebagainya. Pola baju pattern merupakan bentuk atau gambar komponen atau bagian dari pakaian berdasarkan ukuran measurement yang telah ditentukan. Dalam gambar pola pattern terdiri dari garis lurus line, garis lengkung curve, dan tanda-tanda atau gambar lain, seperti tanda kancing button, tanda kupnat dart, tanda lipit pleat, arah serat base line, dll. Pada pola yang perlu diperhatikan adalah titik grading dan titik curve Miyoto, 2011 3-4. Pada dasarnya pola komputer adalah terapan proses pembuatan pola dari pola manual. Untuk membuat pola secara komputer terlebih dahulu harus mengertahui komponen-komponen atau hal-hal apa saja yang ada dalam proses pembuatan pola secara manual. Pola komputer sering digunakan dalam proses pembuatan pola di industri garmen yang produksinya dalam jumlah yang besar. Pola komputer juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pola komputer, yaitu 1Waktu yang diperlukan dalam pembuatan pola lebih cepat daripada pola konstruksi, 2Dapat membuat pola dalam jumlah yang banyak dalam sekali waktu, karena pola dapat langsung di copy-paste di komputer, 3Untuk membesar atau memperkecil ukuran dapat dengan mudah dilakukan, karena terdapat menu grading yang dapat dioperasikan sesuai dengan petunjuk, 4Ukuran pada pola lebih tepat, 5Proses penataan pola dapat dilakukan secara cepat diatas bahan, jadi dapat langsung mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan dalam pembuatan busana. Kekurangan pola komputer, yaitu xviii 89 1Software yang relaitf mahal, mengakibatkan tidak semua orang dapat membuat pola dengan menggunakan pola komputer, 2Pola yang dibuat cenderung menggunakan pola standar, sehingga busana yang dihasilkan tidak sesuai dengan tubuh si pemakai, 3Untuk pecah pola atau pada bagian-bagian yang lengkung, tingkat keluwesan lengkungya cenderung kaku atau kurang luwes. Optitex adalah software yang telah dirancang untuk membuat pola secara komputerisasi yang telah diprogramkan di komputer. Optitex mempunyai beberapan program utama antara lain Pattern Desaign System Pola Desain Sistem, Marker Rancangan Bahan, Grade Kelas, Modulate Memodulasi, dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini program yang digunakan dari Optitex adalah PDS versi 10 Pattern Design System. Proses pembuatan pola secara komputerisasi dapat menggunakan PDSPattern Desaign System dengan membuka fasilitas menu dan toolbars yang sudah disediakan di layar komputer. Setelah itu, proses pembuatan pola dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan. PDS sebagai software yang digunakan untuk mendesain dan mengembangkan pola ini memiliki keunggulan dalam pembuatan nya, dimana pola dapat dengan mudah dirancang dari coretan atau dengan merubahmemodifikasi style yang telah ada sebelumnya . Tampilan Optitex PDS- 10 yang ada dilayar komputer berupa menu, toolbars, peices dan working area. xix 89 Gambar Tampilan Optitex Miyoto, 2011 Langkah pembuatan pola komputer Optitex PDS-10 Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan, yaitu Optitex PDS-10. Untuk langkah pembuatan pola menggunakan komputer ada beberapa tahap yang harus dilakukan petama kali sesudah membuka optitex, yaitu menentukan working units terlebih dahulu, kemudian baru dapat membuat pola. 1 Menentukan working units Sebelum membuat pola secara komputerisasi setiap pembuat pola harus mengetahui working units yang ada di software Optitex PDS-10. Working units adalah satuan ukuran kerja dalam pembuatan pola. Satuan ukuran kerja terdiri dari Milimeters, Centimeters, Meters, Inches, Feet, dan Yards Miyoto, 2011 2. Berikut adalah langkah-langkah menentukan working units xx 89 a. Klik Tools dari menu kemudian klik Preference. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 b. Klik Main dan kemudian sorot menu Working Units. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 c. Isikan satuan kerja pada baris Unit, dengan cara memilih satuan kerja yang tersedia. Kemudian klik centimeters lalu isi juga toleransinya, berapa digit di belakang koma, pada baris Tolerance. xxi 89 Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 d. Pastikan satuan kerja working units sudah terisi semua, kemudian klik Apply dan klik Ok Miyoto, 2011 2-3. Gambar Tampilan Working Units Miyoto , 2011 2 Membuat Pola Komputer Setelah menentukan working units, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan pola secara komputerisasi adalah menentukanpiece. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pola komputer s. Klik Piece pada menu Sorot atau blok pada New Piece, kemudian klik pada icon Create a Rectangular Piece untuk bentuk persegi panjang. Setelah di klik akan muncul menu sebagai berikut xxii 89 Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 t. Tulis nama pola yang akan dibuat pada baris Piece Name. Tulis panjang pada baris Length, dan lebar pada baris Widht. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 u. Setelah itu akan muncul gambar sebagai berikutMiyoto, 2011 4-5. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 xxiii 89 Pada pembuatan pola secara komputerisasi ada dua macam titik yang harus diperhatikan, yaitu titik Curve titik lengkung dan titik Grading titik nilai. Titik grading merupakan titik apabila dikembangkan dijadikan beberapa ukuran harus diberi nilai. Kebanyakan titik grading terletak pada pojok atau sudut gambar, tapi bisa juga ditengah garis, baik pada garis lurus maupun garis lengkung. Di bawah ini adalah contoh gambar titik grading dan titik curve Gambar grading dan titik curve Miyoto, 2011 Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola secara Komputer PDS-10 Pattern Design System Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan di komputer, yaitu Optitex PDS-10. Di bawah ini adalah pola dasar kemeja dan gaun pesta secara komputerisasi. Sistem pola yang digunakan sama dengan sistem pola konstruksi atau manual yang membedakan adalah proses kerja pembuatan polanya dan medianya. xxiv 89 1 Pola Dasar Kemeja Untuk membuat pola kemeja, langkah yang dikerjakan terlebih dahulu adalah harus menentukan working units dan pieces. Gambar dasar badan kemeja penelitian, 2012 Gambar Pola lengan kemeja penelitian, 2012 xxv 89 Gambar Pola krah dan kaki krah penelitian, 2012 2 Pola Dasar Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita penelitian, 2012 xxvi 89 Gambar Pola dasar lengan wanita penelitian, 2012 Gambar Pola dasar rok penelitian, 2012 xxvii 89 Pengertian Kemeja dan Gaun Pesta
- Լуቬесту δուትևς
- Ηюሻ կаտ ድгоβ
- Ρውս φուጩ
- Շэπыц ቹхፀմицውди σቼց