HomeEnvironmentKantong Kertas vs Kantong Plastik Mana yang Lebih Ramah Lingkungan? March 12, 2023 0 Comments Palemahan- Dalam beberapa tahun terakhir, isu terkait sampah plastik terus menjadi sorotan di tengah masyarakat. Sampah plastik menyebabkan masalah lingkungan yang serius terutama pada ekosistem laut. Hal ini mendorong gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik, termasuk kantong plastik. Sebuah studi yang diterbitkan PLOS ONE menunjukkan bahwa lebih dari 5 triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Proses penguraian kantong plastik melepaskan mikroplastik yang sangat berbahaya bagi ekosistem dan dapat berdampak pada kesehatan manusia. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kantong plastik, masyarakat mulai beralih menggunakan kantong kertas karena dianggap lebih ramah lingkungan. Namun, apakah kantong kertas benar-benar lebih ramah lingkungan daripada kantong plastik? Mari kita bahasProduksi Produksi kantong kertas membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dibandingkan dengan kantong plastik. Bahan baku kertas umumnya berasal dari kayu, yang harus diolah terlebih dahulu menjadi serat kayu sebelum dibuat menjadi kertas. Proses ini membutuhkan energi dan air dengan jumlah yang lebih besar. Studi yang dilakukan oleh Northern Ireland Environment Agency menjelaskan bahwa produksi kantong kertas membutuhkan 3,4 kali lebih banyak air dibandingkan produksi kantong plastik. Hal ini dapat berdampak pada limbah produksi berupa emisi gas rumah kaca dan polusi air. Sedangkan, produksi kantong plastik lebih efisien dalam hal penggunaan sumber daya alam. Bahan baku plastik umumnya berasal dari minyak bumi. Minyak bumi digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi berbagai jenis plastik, seperti polietilen, polipropilen, PVC, polistiren, dan lain-lain. Selain minyak bumi, ada juga jenis plastik yang dibuat dari bahan baku nabati, seperti polilaktat PLA. PLA dibuat dari pati jagung atau tebu, dan merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan karena bahan bakunya dapat diperbaharui dan biodegradable. Namun, produksi PLA masih sangat minim yaitu hanya 2% dari total produksi plastik, selain itu PLA masih memiliki dampak lain terhadap lingkungan, seperti penggunaan pestisida dan pupuk untuk bahan baku tanaman. Dari sisi produksi, kantong kertas dan kantong plastik memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan. Namun, perlu dicatat bahwa produksi kantong kertas membutuhkan bahan baku yang dapat diperbaharui, sedangkan produksi kantong plastik saat ini dominan menggunakan minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Dalam jangka panjang, produksi kantong kertas lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan jika bahan baku kayu diambil dari hutan produksi yang dikelola secara Jika dibandingkan dengan kantong plastik, kantong kertas umumnya lebih mudah rusak. Kantong plastik lebih awet daripada kantong kertas dalam artian bahwa kantong plastik lebih tahan terhadap kerusakan fisik, seperti sobek, bocor, dan aus, sehingga kantong plastik dapat digunakan berkali-kali. Di sisi lain, kantong kertas lebih rentan terhadap kerusakan fisik, sehingga sering digunakan sekali pakai dan berpotensi menghasilkan limbah dengan jumlah yang lebih besar. Meskipun kantong plastik dapat digunakan berkali-kali, pada penerapan nya tidak jarang kantong plastik juga hanya digunakan sekali, sehingga jumlah limbah yang dihasilkan setara dengan limbah kantong kertas, dengan dampak yang lebih besar terhadap Terhadap Lingkungan Kantong plastik memiliki daya tahan fisik yang lebih baik dibandingkan kantong kertas, hal ini juga berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan hingga dapat terurai. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Pengelolaan sampah plastik yang buruk sering kali menyebabkan sampah tersebut berakhir di laut, mencemari habitat laut dan merusak ekosistem. Plastik juga membahayakan hewan laut yang secara tidak sengaja memakannya. Mikroplastik juga menjadi ancaman tidak hanya bagi hewan laut, tetapi juga manusia sebagai salah satu konsumen puncak dalam rantai makanan. Selain ekosistem perairan, plastik juga dapat merusak tanah dan menghambat pertumbuhan vegetasi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan plastik untuk menahan air dan mempercepat proses pengeringan tanah. Sedangkan, kantong kertas membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk terurai secara alami. Namun bukan berarti kantong kertas tidak memiliki dampak terhadap lingkungan. Kantong kertas juga mengandung bahan kimia seperti klorin dan bisfenol A BPA, yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Klorin digunakan dalam pemutihan kertas dan dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti dioksin. Sedangkan BPA, yang digunakan dalam beberapa jenis kertas, telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti masalah reproduksi, gangguan hormonal, dan kanker. Pengelolaan limbah kertas yang tidak tepat seperti pembakaran limbah kertas dapat menghasilkan polutan yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan Ulang Dalam hal daur ulang, kantong plastik dapat didaur ulang menjadi produk lain. Namun, proses daur ulang plastik yang efektif dan efisien masih menjadi persoalan. Pada kenyataannya, banyak sampah plastik yang tidak didaur ulang karena membutuhkan biaya yang tinggi. Di sisi lain, kantong kertas lebih mudah didaur ulang daripada kantong plastik. Akan tetapi, proses daur ulang kertas membutuhkan air dan energi dalam jumlah besar. Selain itu, daur ulang kertas juga dapat menghasilkan limbah cair yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kantong kertas dan kantong plastik sama-sama memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Dari perspektif produksi, kantong plastik lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam, tetapi penggunaannya yang berlebihan dan pengelolaan yang tidak tepat dapat menyebabkan dampak lingkungan yang serius. Sementara itu, kantong kertas membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dalam proses produksi, tetapi lebih mudah didaur ulang dan lebih mudah terurai. Masalah utama yang perlu dibenahi adalah pola penggunaan oleh konsumen. Penggunaan kantong kertas maupun plastik dengan bijak tidak sekali pakai, dan pengelolaan limbah dalam level individu dapat membantu mengurangi masalah limbah. Selain itu, sistem pengelolaan limbah dalam skala besar menjadi kunci untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Image Freepik Sumber Ates, S., & Yazgan, M. S. 2019. Comparative life cycle assessment of shopping bags A case study of a grocery store in Turkey. Journal of Cleaner Production, 231, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L. 2017. Production, use, and fate of all plastics ever made. Science Advances, 37, Ireland Environment Agency. 2011. Life Cycle Assessment of Supermarket Carrier Bags A review of the bags available in 2011. Online.Reverte, R., García-Segura, S., & Moreira, M. T. 2019. Life cycle assessment of supermarket carrier bags a review of the literature. Journal of Cleaner Production, 232, A., & Očko, P. 2020. Environmental impacts of paper and plastic bags. Journal of Cleaner Production, 242, Q., Zhang, X., & Chen, Y. 2020. Life cycle assessment of plastic waste recycling A case study in China. PLOS ONE, 155, W. M., & Yang, R. 2020. Life cycle assessment of paper and plastic bags in Malaysia. Journal of Cleaner Production, 243, Y., Zhong, Y., Luo, J., & Chen, J. 2021. Analysis of the environmental impact of plastic and paper bags based on life cycle assessment. Journal of Cleaner Production, 278, 123924.Plastikbelanja ini memiliki carbon footprint yang lebih rendah dibanding kantong kertas dan tas reusable - jika tas reusable tidak dipakai berulang-ulang, dan beberapa studi juga setuju mengatakan kantong plastik lebih baik untuk lingkungan dibanding kantong kertas. Meski begitu, fakta bahwa plastik diambil dari minyak bumi yang jumlahnya
Apakah ada diantara Anda yang tidak mengetahui kode plastik? Meskipun kebanyakan orang telah banyak menggunakan bahan plastik ini. Yang mana hampir dalam setiap kehidupan atau kegiatan banyak benda yang terbuat dari plastik. Mulai dari sebuah kemasan makanan, botol minuman, kantong kresek atau bahkan hingga untuk peralatan rumah tangga. Penggunaan plastik dalam jumlah besar bukan tanpa alasan. Dikarenakan plastik adalah sebuah bahan yang sangat ekonomis dan praktis. Namun, tak sedikit dari penggunanya yang tidak mengetahui 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang. Kode plastik ini ditujukan untuk membantu mengetahui kadar bahaya suatu jenis plastik. Simak pembahasan berikut ini seputar 7 kode plastik!Apa Itu Kode Plastik?Plastik adalah salah satu molekul yang tergolong ke dalam makromolekul. Molekul satu ini berhasil terbentuk dari sebuah proses polimerisasi. Dalam proses polimerisasi ini, adalah suatu proses yang mana menggabungkan beberapa molekul. Mulai dari molekul sederhana atau monomer sehingga nantinya dapat menjadi makromolekul atau molekul besar. Dalam penggunaan plastik dari waktu ke waktu, terus mengalami sebuah peningkatan yang cepat dan signifikan. Perlu diketahui apabila material ini sangatlah susah untuk diuraikan alam ataupun dapat terurai dalam waktu yang sangat lama. Oleh sebab itu, muncullah pemilahan plastik yang mana terbagi menjadi 7 kode apa kode plastik itu? Kode plastik adalah sebuah tanda atau pembeda jenis plastik satu dengan yang lainnya. Yang mana berguna untuk membedakan dan mengetahui jenis apa yang berbahaya dan jenis apa yang cocok untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentunya, setiap kodenya memiliki kegunaan dan fungsi yang bahan ini, sangat mudah untuk terbakar. Yang mana dapat meningkatkan peluang terbakar yang besar dalam pemakaiannya. Tahukah Anda bila asap plastik mampu menimbulkan pencemaran udara yang mengandung sebuah gas beracun? Yaps, gasnya mengandung HCN Hidrogen Sianida dan CO Karbon Monoksida yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia bahkan makhluk Baku PlastikTahukah Anda bahan baku pembuatan plastik? Secara umum, plastik terbentuk dari berbagai olahan unsur. Mulai dari hidrogen, karbon, oksigen, klorin, belerang dan nitrogen. Meskipun begitu, awalnya plastik dibuat dari getah tanaman, tanduk hewan atau bahkan serangga. Seiring berkembangnya waktu, bahan pembuatnya juga berbeda yakni biji tersebut memiliki bentuk seperti butiran bening dengan berbahan dasar zat kimia, yang disebut styrene monomer. Namun, bila memproduksi plastik dengan bahan ini sedikit sulit untuk didapatkan. Dikarenakan harus impor terlebih dahulu dari luar negeri dan harganya lumayan mahal. Meskipun begitu, kini sudah ada bahan baku pembuatnya berdasarkan kode plastik yang dapat untuk didaur ulang. Hingga saat ini sudah ada 3 bahan baku yang sangat umum digunakan, antara lain 1. Minyak BumiDari bahan ini, minyak bumi yang masih mentah diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan etana dan propana. Setelah dilakukan pemurnian, kemudian zat tersebut dipecah kembali menjadi etilena dan propilena. Selanjutnya dicampur sampai menjadi zat yang hampir mirip dengan tepung. Zat tersebutlah yang disebut polimer plastik dan nantinya akan digunakan untuk pembuatan barang-barang Jagung Pada bagian jagung juga mampu digunakan sebagai bahan baku plastik. Di bagian tongkol jagung yang mengandung gula karbohidrat mampu menjadi bahan baju untuk Polylactide Polymer. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan minyak KarbondioksidaPenggunaan atau pemanfaatan karbondioksida ini muncul pada tahun 2009. Yang mana pemakaian bahan baku minyak bumi dicampurkan dengan karbondioksida. Dan nantinya mampu menghasilkan PPC atau Polypropylene Carbonat. Hal ini juga ditujukan untuk mengurangi pemanfaatan minyak bumi secara Pembuatan Jenis-Jenis PlastikDalam pembuatannya sesuai dengan kode plastik, tentunya melalui tahapan yang berbeda-beda. Meskipun begitu secara keseluruhan dalam proses pembuatannya selalu melalui 4 tahapan ini. Mulai dari injection molding, ekstrusi, thermoforming dan yang terakhir blow tahapan yang pertama, dilakukanlah sebuah injection molding. Pada proses ini plastik yang masih berbentuk palet kemudian dimasukkan ke dalam tabung dengan suhu yang sangat tinggi. Dengan begitu pallet plastik tadi akan meleleh dan selanjutnya akan dituangkan pada cetakan. Selanjutnya ekstrusi, pada proses ini hasil lelehan tersebut ditekan secara terus menerus. Hingga akhirnya lelehan palet tadi dapat melebur dan memiliki tekstur yang sangat halus. Kemudian masuk ke tahap thermoforming, palet yang berbentuk lempengan tersebut akan dipanaskan kembali. Ditunggu hingga leleh baru dimasukkan kedalam sebuah cetakannya. Dan tahapan yang terakhir adalah blow molding. Pada tahapan ini ada empat proses yang harus dilalui dalam pembuatan plastik. Palet tersebut akan dimasukkan pada tabung panas dan dilelehkan pada sekrum. Setelah itu lelehannya akan dibentuk menjadi pipa-pipa. Kemudian akan ditekan dalam cetakan agar menghasilkan bentuk yang sesuai dengan produknya. Klasifikasi Jenis-Jenis PlastikPerkembangan plastik yang semakin meningkat di pasaran, membuat banyak pihak yang melakukan pengelompokan atau penggolongan jenis plastik. Hal ini diklasifikasikan berdasar dari berbagai sudut pandang. Umumnya, terdapat tiga cara yakni kemampuannya untuk dibentuk kembali, kinerjanya dan bahkan sifatnya untuk didaur ulang. Seperti apa pembagiannya?1. Berdasarkan Kemampuannya Untuk Dibentuk KembaliPada klasifikasi yang pertama adalah sesuai dengan kemampuan plastik untuk dibentuk kembali. Umumnya terbagi menjadi 2, yakni thermoplastik dan thermosetting. Ada yang dapat untuk dibentuk kembali dan bahkan tidak bisa dibentuk kembali. a. ThermoplastikJenis plastik ini, sesuai dengan namanya mampu untuk dicairkan kembali apabila dipanaskan dengan suhu tertentu. Dengan begitu sangat memungkinkan untuk dibentuk atau didaur ulang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Biasanya, pada kode plastik yang bertuliskan PE Polietilen, PC Polikarbonat, dan PS Polistireneb. ThermosettingPada jenis ini merupakan plastik yang apabila sudah dibentuk padat maka akan sangat susah atau tidak bisa untuk dicairkan kembali. Dengan begitu jenis ini sangat tidak bisa untuk didaur ulang kembali. Contohnya pada jenis Resin Melamin, Resin Epokin dan Urea Berdasarkan KinerjanyaSelanjutnya apabila diperhatikan sesuai dengan kinerjanya, terbagi menjadi tiga bagian. Hal ini didasarkan pada ketahanan dan sifatnya. Mulai dari plastik teknik, komoditas bahkan teknik khusus. Bagaimana jenisnya dan apa contohnya?a. Plastik TeknikUntuk jenis plastik satu ini memiliki kinerja yang sangat tahan terhadap suatu suhu panas. Mampu bertahan di atas suhu 100 C. Oleh sebab itu, tidak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk suatu benda elektronik dan otomotif. Contohnya pada jenis PBT, PC, POM dan Plastik Komoditas Jenis plastik komoditas adalah jenis yang sangat tidak tahan terhadap panas. Pada jenis ini juga memiliki sifat bawaan yang kurang baik. Oleh sebab itu, plastik jenis ini cocok digunakan dalam jangka waktu yang sebentar. Seperti banyak digunakan untuk pembungkus makanan. Plastik komoditas ini antara lain ada PMMS, SAN, PE, PS, dan Plastik Teknik KhususPlastik teknik khusus ini sangat mampu bertahan bila berada pada suhu di atas 150 C. Tah hanya itu, terkenal dengan sifat mekaniknya yang sangat bagus. Tak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk bahan pembuat pesawat. Sebagai jenis contohnya ada PSF, PES, PAR, dan Berdasarkan Kemampuan Daur UlangnyaUntuk jenis plastik ini dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang dapat didaur ulang. Pada jenis-jenis ini umumnya diberikan sebuah tanda atau kode plastik. Yang mana kode tersebut telah ditetapkan oleh American Society of Plastic Industry. Kode plastik tersebut umumnya berbentuk segitiga da berada pada tampilan luar kemasan atau produk. Mulai dari PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS bahkan Kode dan Simbol Kemasan Plastik Dilansir dari wikipedia, bahwa kode plastik telah ditetapkan oleh SPI pada tahun 1988 tepatnya di Amerika Serikat. Dalam aturan yang dikeluarkannya, terdapat 7 kode plastik atau Resin Identification Code RIC. Aturan tersebut sebelumnya menunggu persetujuan dari ISO. Barulah ditetapkan bahwa, pada setiap kemasan plastik harus dan wajib untuk mencantumkan kode. Berikut daftar pembagian mengenai 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang, diantaranya 1. PET atau PETE Polyethylene TerephthalateUntuk kode pertama yaitu menunjukkan simbol daur ulang dengan angka 1. Serta dibawahnya terdapat tulisan PET atau PETE. Dengan adanya simbol ini menunjukkan bahwa jenis plastik terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Yang mana umumnya digunakan untuk bungkus minuman atau makanan. Biasanya hanya digunakan untuk sekali pemakaian saja. Sangat tidak disarankan untuk penggunaan yang berulang-ulang kali. Dan perlu diingat, dilarang untuk mengisinya dengan air panas atau hangat. Dikarenakan lapisan polimer yang menjadi penyusunnya mampu terlepas dan dapat menyebabkan sebuah kanker. Dalam saran penggunaannya, lebih baik langsung didaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat lainnya. Serta alangkah baiknya apabila jangan terlalu sering menggunakan plastik dengan kode HDPE High Density PolyethyleneUntuk kode plastik selanjutnya dengan nomor 2 dan bertuliskan HDPE atau PEHD. Plastik dengan kode ini bertanda bahwa terbuat dari bahan High Density Polyethylene. Plastik ini sangat sering dipakai untuk galon, botol-botolan dan bahkan plastik kemasan yang tebal. Jenis ini termasuk aman untuk sering digunakan berulang kali. Meskipun dapat digunakan berulang kali, dalam pemakaiannya Anda harus tetap memperhatikan kebersihannya. Jenis plastik ini dapat didaur ulang dengan sangat mudah dan PVC PolivinilkhloridaPada simbol angka 3 menunjukkan PVC atau V. Yang mana jenis plastik ini banyak terbuat dari Polivinilkhlorida. Jenis ini banyak digunakan pada pipa air, kabel listrik, mainan dan bahkan ubin. Untuk kode ini sering dikatakan bahwa termasuk plastik beracun. Hal tersebut dikarenakan di dalamnya mengandung banyak bahan kimia yang mana dapat larut dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, juga termasuk plastik yang sulit didaur LDPE Low Density PolyethyleneKemudian kode 4 ada simbol bertuliskan LDPE atau PE-LD. Jenis ini terbuat dari bahan yang bernama Low Density Polyethylene. Kode plastik ini tentunya sering sekali Anda jumpai, biasanya terdapat pada kantong plastik atau bungkus makanan. Sifatnya yang elastis dan memiliki daya tahan lama sehingga cocok dipakai berulang kali. Namun, alangkah baiknya dipakai sekali kemudian didaur ulang. Agar mudah untuk diuraikan oleh PP PolypropylenUntuk simbol 5 ada PP, yang mana terbuat dari bahan Polypropylene. Jenis ini banyak dipakai untuk botol sirup, sedotan, selotip dan tempat makan atau minum. Memiliki sifat yang kuat dan aman meskipun dalam keadaan atau suhu yang panas. Meskipun begitu, jenis ini sangat sulit untuk didaur ulang. Alangkah baiknya bila mengurangi PS PolystyreneSelanjutnya pada kode 6, ada simbol PS yang terbuat dari bahan Polystyrene. Terkenal dengan harganya yang sangat murah dan ringan, membuat jenis ini banyak digunakan. Sering dipakai untuk tempat makan atau minum, sendok garpu plastik dan styrofoam. Umumnya, jenis ini dapat mengeluarkan zat styrene, yang mana dapat memicu adanya sebuah kanker. Sangat berbahaya bukan?7. O OtherDan untuk kode plastik terakhir yakni nomor 7 dengan simbol O atau Other. Hal ini berarti bahwa jenis plastik yang ada dalam golongan ini tidak disebutkan pada 6 golongan di atas. Jenis ini sangat berbahaya digunakan untuk makanan atau minuman, karena telah mengandung BPA. Yang mana dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada organ tubuh. Itulah pembahasan lengkap seputar kode plastik. Yang mana dibahas secara rinci mulai dari definisi, bahan bakunya, proses pembuatan, klasifikasi dan 7 kode serta simbol kemasan plastik daur ulang. Dengan adanya plastik tentu sangat membantu kegiatan manusia. Namun, sadarkah Anda apabila pada kode plastik ini mengandung beberapa zat berbahaya yang dapat membahayakan lingkungan bahkan kesehatan tubuh.PlastikPVC termasuk jenis plastik yang sulit untuk di daur ulang. Kode Plastik : 4. Jenis Plastik : Low-Density Polyethylene Singkatan : LDPE Penggunaan : Kantong plastik, tempat makanan, botol dispenser. Keterangan : Plastik LDPE ini tidak menimbulkan reaksi kimia jika menyentuh dengan obyek lain seperti makanan dan minuman. KantongPlastik PP (Polypropylene) merupakan plastik yang paling umum digunakan di kalangan masyarakat. Karena kejernihannya (Clear/Transparent), kantong plastik PP banyak digunakan untuk mengemas produk barang konsumsi (consumer goods) yang hendak ditampilkan warnanya/bentuknya seperti makanan ringan, pakaian, alas kaki, dan masih banyak lagi.
DalamWikipedia dikatakan, kode ini diterbitkan oleh The Society of Plastic Industry (SPI) pada tahun 1988 di Amerika Serikat. SPI mengeluarkan 7 kode RIC (Resin Identification Code). Setelah disetujui oleh ISO (International Organization for Standardization), 7 kode tersebut wajib dicantumkan pada setiap produk yang menggunakan bahan plastik, tidak terkecuali untuk produk yang berasal dari
DaftarProduk dan Jual Kantong Plastik dari PT. Indojaya Plasindo Makmur, Beli Kantong Plastik online murah. Download Indotrading App. Daftar Jadi Supplier; Minta Penawaran; Cari Proyek; Bantuan; Informasi yang dinyatakan pengguna. Pemilik Perusahaan : INDOJAYA PLASINDO. Alamat : Jl.Raya Serang Km.11 (Kawasan Turbine Bitung) Ds.Bunder Kec
Saatini di dunia, sebenarnya sudah ada plastik biodegradable yang terbuat dari saripati singkong. Plastik itu dibuat oleh perusahaan berbasis sains, Avani Eco. Mereka memproduksi plastik sekali pakai dengan 100% bahan-bahan yang mudah terurai. Produk-produk Avani bertujuan untuk mengganti plastik berbahan dasar petroleum dengan plastik yang
gJ6eJ.