๏ปฟHaditsArbain Ke 36 Sesama Muslim Wajib Saling Bantu Oleh Muhammad Antariksa 06 Agu, 2015 Posting Komentar SESAMA MUSLIM WAJIB SALING BANTU . ุนู† ุงุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ โ€“ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„- ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู‚ุงู„ - ู…ู† ู†ูุณ ุนู† ู…ุคู…ู† ูƒุฑุจุฉ ู…ู† ูƒุฑุจ ุงู„ุฏู†ูŠุง ู†ูุณ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡
Balasan itu Sejenis dengan Amalan ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„, ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏู‘ูู†ูŠูŽุง ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู’ู„ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนูŽุณู‘ูุฑู ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠู’ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขูŽุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑูŠู‚ูŽุงู‹ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู’ู‡ู ุนูู„ู’ู…ุงู‹ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู†ูŽู‡ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู ุงู„ุณู‘ูŽูƒููŠู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู ูˆุญูŽูู‘ูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทู‘ูŽุฃูŽ ุจูู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู .ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽูู’ุธู. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€œBarangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kdiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan dalam hutangnya, niscaya Allah akan meringankan baginya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumahโ€“rumah Allah masjid, membaca kitabullah, saling mengajarkan di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat dan dinaungi oleh para malaikat serta Allah akan menyebutโ€“nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisiNya. Barangsiapa yang lambat dalam beramal, sungguh garis nasabnya tidak akan bisa membantunya.โ€ HR. muslim dengan lafazh ini. ู†ูู‘ูŽุณ Meringankan atau menghilangkan ูƒุฑุจุฉ ูƒุฑุจ Cobaan berat ู…ุนุณุฑ Orang yang kesulitanูŠุณุฑ Memudahkan ุนูˆู† Pertolonganุณู‡ู„ MemudahkanูŠุชุฏุงุฑุณูˆู†ู‡ Mereka saling mempelajari-nyaุณูŽุชุฑ Menutupiุณู„ูƒ Menempuhุงุฌุชู…ุน Berkumpulุงู„ุณูƒูŠู†ุฉ Ketenangan ุบุดูŠุชู‡ู… Liputi, curahkan kepada merekaุญูุชู‡ู… mengelilingimerekaูŠุณุฑุน Segera ุจุทุฃ Lambat Menumbuhkan kepekaan sosial 107 1-7, 70 24Menjaga nama baik seseorang 49 11Menumbuhkan tradisi ilmiah 96 1, 170 terhadap Al Quran 73 4, 47 24, 3336 Pelajaran Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit pembalasan disisi Allah taโ€™ala sesuai dengan jenis baik kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Taโ€™ niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya pertolongan kepada Allah taโ€™ala dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih membaca Al Quran, memahaminya dan duduk di rumah Allah untuk mengkaji ilmu. ceramah Hadits Arbain Ke 36 โ€“ โ€œHadits Tentang Tolong Menolongโ€ Al Arbain An Nawawiyah oleh Ustadz Anas Burhanudin di radio rodja Syarahhadist arbain an nawawi, hadist ke 36. Related Videos. 4:17. Cara shalat #3. GayoBertauhid. 18 views ยท September 21 Baca pembahasan sebelumnya Hadits Arbain 34 Mengubah Kemungkaran Setiap muslim itu bersaudara. Ada hak-hak yang mesti dijalankan dengan baik sesama saudara muslim seperti tidak hasad, tidak saling benci, tidak saling merendahkan, dan lainnya. Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah 35 ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู„ุงูŽ ุชูŽุญูŽุงุณูŽุฏููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽุชูŽู†ูŽุงุฌูŽุดููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุจูŽุงุบูŽุถููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุฏูŽุงุจูŽุฑููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุจูุนู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽูŠู’ุนู ุจูŽุนู’ุถูุŒ ูˆูŽูƒููˆู’ู†ููˆุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุฎูˆูŽุงู†ุงู‹. ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุฎููˆ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽุธู’ู„ูู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฎุฐูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุฐูุจูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูู‡ู. ุงู„ุชูŽู‘ู‚ู’ูˆูŽู‰ ู‡ูŽุงู‡ูู†ูŽุง -ูˆูŽูŠูุดููŠู’ุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู- ุจูุญูŽุณู’ุจู ุงู…ู’ุฑูู‰ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุฑูู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽ. ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ุฏูŽู…ูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุนูุฑู’ุถูู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œJanganlah kalian saling mendengki, janganlah saling tanajusy menyakiti dalam jual beli, janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi mendiamkan, dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, ia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain. Takwa itu di siniโ€“beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kaliโ€“. Cukuplah seseorang berdosa jika ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.โ€™โ€ HR. Muslim [HR. Muslim no. 2564] Keterangan hadits โ€“ Hasad menurut Ibnu Taimiyah adalah, ุงู„ู’ุญูŽุณูŽุฏูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุจูุบู’ุถู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ู„ูู…ูŽุง ูŠูŽุฑูŽุงู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูุณู’ู†ู ุญูŽุงู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุญู’ุณููˆุฏู โ€œHasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.โ€ Majmuโ€™ah Al-Fatawa, 10111. Sedangkan menurut jumhur ulama, hasad adalah berharap hilangnya nikmat Allah pada orang lain. Nikmat ini bisa berupa nikmat harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya. Demikian penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah, hlm. 368. โ€“ Laa tanaaja-syuu janganlah melakukan najsy, yaitu sengaja membuat harga barang naik, padahal ia tidak bermaksud membelinya. Najsy ini ingin memberikan mudarat pada pembeli, atau memberi manfaat pada penjual, atau bisa kedua-duanya sekaligus. โ€“ Laa tabaa-ghoduu janganlah saling benci, yaitu jangan sampai membuat sebab-sebab benci itu muncul. โ€“ Laa tadaa-baruu janganlah saling membelakangi, ada yang memandang ke arah yang satu, dan yang lain memandang ke arah lainnya. Maksudnya, jangan saling membelakangi memboikot atau mendiamkan bisa dengan hati, bisa dengan badan. Dari Abu Ayyub radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู„ูŽุง ูŠูŽุญูู„ูู‘ ู„ูู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฌูุฑูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซู ู„ูŽูŠูŽุงู„ู ูŠูŽู„ู’ุชูŽู‚ููŠูŽุงู†ู, ููŽูŠูุนู’ุฑูุถู ู‡ูŽุฐูŽุง, ูˆูŽูŠูุนู’ุฑูุถู ู‡ูŽุฐูŽุง, ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ูŽุง ุงูŽู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽุจู’ุฏูŽุฃู ุจูุงู„ุณูŽู‘ู„ูŽุงู…ู โ€œTidak halal bagi muslim memutuskan persahabatan dengan saudaranya lebih dari tiga malam. Mereka bertemu, lalu seseorang berpaling dan lainnya juga berpaling. Yang paling baik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.โ€ HR. Bukhari, no. 6077 dan Muslim, no. 2560 โ€“ Laa yabiโ€™ baโ€™dhukum ala bayโ€™i baโ€™din janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Misalnya ada yang membeli suatu barang pada penjual pertama dengan harga seratus ribu rupiah. Lalu ada penjual kedua yang datang dan menawarkan lagi, โ€œSaya bisa beri dengan barang yang sama hanya tujuh puluh ribu rupiah.โ€ Ini namanya menjual di atas jualan saudaranya. โ€“ Wa kuunu ibadallahi ikhwaanaa jadilah hamba Allah yang bersaudara. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, โ€œSudah dimaklumi bersama bahwa namanya saudara itu, ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.โ€ โ€“ Laa yazh-limuhu janganlah berbuat zalim dalam hal harta, darah, kehormatan, dan lainnya. โ€“ Laa yakh-dzuluhu janganlah membiarkan tanpa ditolong diterlantarkan. Misalnya, seseorang melihat ada yang dizalimi sedang berdebat dengan orang yang menzaliminya. Jika ada yang mendukung orang yang menzalimi tanpa membela orang yang dizalimi seperti itu, itu namanya diterlantarkan. Yang wajib dilakukan adalah menolong orang yang dizalimi tadi. โ€“ Laa yak-dzibuhu janganlah berbuat dusta, dengan ucapan ataupun perbuatan. โ€“ Laa yahqiruhu janganlah merendahkan muslim yang lain. Baca Juga Ya Allah, Satukanlah Hati Kami Faedah hadits Islam mengajarkan untuk menjalin ukhuwah persaudaraan. Islam melarang hasad walaupun hanya dari satu pihak saja, najsy menaikkan harga barang lalu memudaratkan penjual atau memberikan manfaat pada pembeli, saling benci, saling membelakangi mendiamkan, menjual di atas jualan saudaranya, menzalimi, enggan menolong menelantarkan, merendahkan, mengabarkan berita bohong, merampas harta, darah, hingga kehormatan orang lain. Hadits ini menganjurkan kaum muslimin untuk saling mencintai. Hadits menyebutkan larangan saling membenci, itulah mantuqnya tekstualnya. Sebaliknya secara mafhum, kita dianjurkan untuk saling mencintai. Larangan menjual di atas jualan saudaranya berlaku saat khiyar dan bakda khiyar. Khiyar adalah memilih untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli. Wajib mewujudkan persaudaraan seiman. Bentuk mewujudkan persaudaraan adalah dengan saling memberi hadiah, berkumpul dalam ibadah secara berjemaah seperti dalam shalat lima waktu, shalat Jumat, dan shalat id. Setelah Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa sesama muslim itu bersaudara, beliau menjelaskan pula bagaimana seharusnya seorang muslim pada saudaranya. Ajaran Islam datang untuk menjaga atau menyelamatkan darah, harta, dan kehormatan. Tidak boleh menjatuhkan kehormatan seorang muslim. Kita tidak boleh mengghibah yang lainnya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menafsirkan tentang ghibah dengan membicarakan aib suadara kita di saat ia gaib. Bila ia hadir, membicarakan kejelekannya disebut dengan mencela, bukan lagi ghibah. Tidak boleh menelantarkan sesama muslim, berarti kita diperintahkan untuk menolong mereka. Bahkan kita diperintahkan menolong orang yang dizalimi dan juga menolong orang yang berbuat zalim. Dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุงู†ู’ุตูุฑู’ ุฃุฎุงูƒูŽ ุธุงู„ูู…ู‹ุง ุฃูˆู’ ู…ูŽุธู’ู„ููˆู…ู‹ุง ูู‚ุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠุง ุฑูŽุณูˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฃู†ู’ุตูุฑูู‡ู ุฅุฐุง ูƒุงู†ูŽ ู…ูŽุธู’ู„ููˆู…ู‹ุงุŒ ุฃููŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅุฐุง ูƒุงู†ูŽ ุธุงู„ูู…ู‹ุง ูƒูŠููŽ ุฃู†ู’ุตูุฑูู‡ูุŸ ู‚ุงู„ูŽ ุชูŽุญู’ุฌูุฒูู‡ูุŒ ุฃูˆู’ ุชูŽู…ู’ู†ูŽุนูู‡ูุŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธูู‘ู„ู’ู…ู ูุฅู†ูŽู‘ ุฐู„ูƒูŽ ู†ูŽุตู’ุฑูู‡ู. โ€œTolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi.โ€ Ada seseorang yang berkata, โ€œWahai Rasulullah, aku tolong menolongnya jika ia dizalimi. Terus pendapatmu jika ia adalah orang zalim, bagaimana aku bisa menolongnya?โ€ Beliau bersabda, โ€œEngkau mencegah atau menghalanginya dari tindakan zalim, berarti engkau telah menolongnya.โ€ HR. Bukhari, no. 2444, 6952 Kita wajib bersikap jujur, tidak boleh berdusta. Berdusta itu haram walaupun pada orang kafir. Tidak boleh merendahkan muslim yang lain walau dia itu fakir dan miskin. Kita harus memuliakan dan menghormati muslim lainnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฑูุจูŽู‘ ุฃุดู’ุนูŽุซูŽ ู…ูŽุฏู’ูููˆุนู ุจุงู„ุฃุจู’ูˆุงุจูุŒ ู„ูˆ ุฃู‚ู’ุณูŽู…ูŽ ุนู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุฃูŽุจูŽุฑูŽู‘ู‡ู. โ€œBetapa banyak orang yang rambutnya semrawut dan dia diusir ketika berada di pintu rumah orang lain, tetapi jika ia bersumpah/ berdoa, Allah akan mengabulkan permintaannya.โ€ HR. Muslim, no. 2622, 2854 Takwa letaknya di hati. Memberi contoh dengan mempraktikkan lebih mengena dari sekadar perkataan saat bicara. Karenanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam berisyarat pada dadanya, bukan hanya berkata-kata. Hadits ini adalah sanggahan untuk orang yang mengerjakan maksiat dengan anggota badannya, lalu ia katakan, yang penting ketakwaan kita di sini. Jawabnya, jika hati bertakwa, anggota badan juga turut bertakwa karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ูููŠ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ู…ูุถู’ุบูŽุฉู‹ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ูุญูŽุชู’ ุตูŽู„ูุญูŽ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ููŽุณูŽุฏูŽุชู’ ููŽุณูŽุฏูŽ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู โ€œIngatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, seluruh jasad akan ikut baik. Jika ia rusak, seluruh jasad akan ikut rusak. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati jantung.โ€ HR. Bukhari, no. 2051 dan Muslim, no. 1599 Bagusnya pengajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan ucapan dan praktik. Kaedah dari hadits Kaedah bersaudara ุงู„ุฃูุฎููˆูŽู‘ุฉู ู…ูŽุจู’ู†ููŠูŽู‘ุฉูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุชูŽุทูŽู„ูู‘ุจูŽุงุชู ู„ุงูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูุฅุฏู’ุนูŽุงุกูŽุงุชู โ€œPersaudaraan itu dibangun di atas apa yang orang lain suka, bukan atas tuntutan hak.โ€ Kaedah fikih ุงู„ุฃูŽุตู’ู„ู ูููŠ ุฏูŽู…ูู‘ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูˆูŽุนูุฑู’ุถูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู‡ู ุงู„ุญูุฑู’ู…ูŽุฉู โ€œHukum asal darah muslim, hartanya, dan kehormatannya adalah terjaga dilarang dirampas.โ€ Kaedah hati ุงูุชูู‘ู‚ูŽุงุกู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ูŠูŽุซู’ู…ูุฑู ุงูุชูู‘ู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุฑูุญู โ€œHati yang terjaga baik berbuah pada anggota badan yang terjaga.โ€ Sifat Manusia Saat Hasad Hasad itu sifatnya manusiawi. Setiap orang pasti punya rasa tidak suka jika ada orang yang setipe dengannya melebihi dirinya dari sisi keutamaan. Manusia dalam hal ini ada empat sifat hasad. Pertama Ada yang berusaha menghilangkan nikmat pada orang yang ia hasad. Ia berbuat melampaui batas dengan perkataan ataupun perbuatan. Inilah hasad yang tercela. Kedua Ada yang hasad pada orang lain. Namun, ia tidak jalankan konsekuensi dari hasad tersebut di mana ia tidak bersikap melampaui batas dengan ucapan dan perbuatannya. Al-Hasan Al-Bashri berpandangan bahwa hal ini tidaklah berdosa. Ketiga Ada yang hasad dan tidak menginginkan nikmat orang lain hilang. Bahkan ia berusaha agar memperoleh kemuliaan semisal. Ia berharap bisa sama dengan yang punya nikmat tersebut. Jika kemuliaan yang dimaksud hanyalah urusan dunia, tidak ada kebaikan di dalamnya. Contohnya adalah keadaan seseorang yang ingin seperti Qarun. ูŠูŽุง ู„ูŽูŠู’ุชูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ู…ูŽุง ุฃููˆุชููŠูŽ ู‚ูŽุงุฑููˆู†ู โ€œMoga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun.โ€ QS. Al-Qasas 79 Jika kemuliaan yang dimaksud adalah urusan agama, inilah yang baik. Inilah yang disebut ghib-thah. Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู„ุง ุญูŽุณูŽุฏูŽ ุฅู„ูŽู‘ุง ุนู„ู‰ ุงุซู†ุชูŽูŠู†ู ุฑุฌูู„ูŒ ุขุชุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ุงู„ู‹ุงุŒ ูู‡ูˆ ูŠูู†ู’ููู‚ู ู…ูู†ู‡ู ุขู†ุงุกูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ูŠู„ู ูˆุขู†ุงุกูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ู‡ุงุฑูุŒ ูˆุฑุฌูู„ูŒ ุขุชุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู‚ูุฑุขู†ูŽุŒ ูู‡ูˆ ูŠูŽู‚ูˆู…ู ุจู‡ ุขู†ุงุกูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ูŠู„ู ูˆุขู†ุงุกูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ู‡ุงุฑู. โ€œTidak boleh ada hasad kecuali pada dua perkara ada seseorang yang dianugerahi harta lalu ia gunakan untuk berinfak pada malam dan siang, juga ada orang yang dianugerahi Alquran, lantas ia berdiri dengan membacanya malam dan siang.โ€ HR. Bukhari, no. 5025, 7529 dan Muslim, no. 815 Keempat Jika dapati diri hasad, ia berusaha untuk menghapusnya. Bahkan ia ingin berbuat baik pada orang yang ia hasad. Ia mendoakan kebaikan untuknya. Ia pun menyebarkan kebaikan-kebaikannya. Ia ganti sifat hasad itu dengan rasa cinta. Ia katakan bahwa saudaranya itu lebih baik dan lebih mulia. Bentuk keempat inilah tingkatan paling tinggi dalam iman. Yang memilikinya itulah yang memiliki iman yang sempurna di mana ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Lihat Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2260-263. Semoga bermanfaat. Baca pembahasan selanjutnya Hadits Arbain 36 coming soon Referensi Fath Al-Qawi Al-Matin fi Syarh Al-Arbaโ€™in wa Tatimmat Al-Khamsin li An-Nawawi wa Ibnu Rajab rahimahumallah. Cetakan kedua, Tahun 1436 H. Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abbad Al-Badr. Jaamiโ€™Al-Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432 H. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Khulashah Al-Fawaid wa Al-Qawaโ€™id min Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah. Syaikh Abdullah Al-Farih. Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya. Selesai disusun di Darush Sholihin, 17 Syakban 1441 H, 10 April 2020, Malam Sabtu Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Infojual 36 kesalahan terbesar para ยฑ mulai Rp 20.000 murah dari beragam toko online. cek 36 Kesalahan Terbesar Para ori atau 36 Kesalahan Terbesar Para kw se. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ 42 Kisah Pilihan Hadits Arbain [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 50.000: 42 Kisah Pilihan Hadits Arba 39
HomeARBAINHadits ke-36 - Hadis Arbain dan Terjemah Kumpulan Hadis Arbain, Hadits Arbain, Hadith Arbain An Nawawi dan terjemah bahasa Indonesia lengkap dari hadis ke 1 - 42 Sangat bisa digunakan untuk memudahkan cara menghafal Hadis Arbain, karena dilengkapi teks bahasa Arab dan terjemah bahasa Indonesia ======================================== Sumber Audio Domain Publik - ... Video kajian ini di publikasikan sejak atau sekitar 3 years ago yang lalu, Hosted oleh dan di publikasikan dari Channel Hasby ChannelHadits ke-36 - Hadis Arbain dan Terjemah's Video dari Hasby Channel berdurasi 211 dan telah di tonton sebanyak 2049 dan masih bisa yang berhubungan Hadits ke-36 - Hadis Arbain dan TerjemahHadits ke 23 - Hadis Arbain dan TerjemahHadits ke 23 - Hadis Arbain dan TerjemahKumpulan Hadis Arba'in An Nawawi dan terjemah bahasa IndonesiaVideo ini di publikasikan sejak 3 years ago yang lalu, Hosted oleh dan di publikasikan dari Channel Majlis RIYADLUL JANNAHHadits ke 23 - Hadis Arbain dan Terjemah's Video dari Hasby Channel berdurasi 129 dan telah di tonton 2139 kali, dan bisa BERSHOLAWAT BERSAMA KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM & KH AGOES ALI MASHURISIDOARJO BERSHOLAWAT BERSAMA KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM & KH AGOES ALI MASHURIPembukaan Safari Maulid Malam Ahad Majlis Maulid Wat Ta'lim RIYADLUL JANNAH Sabtu, 15 Juli 2017 Pukul WIB Ba'da Isya' Awal Bertempat di Masjid Baiturrahman Kec. Jati Kota Sidoarjo InsyaAllah dihadiri oleh KH. AGUS ALI MASYHURI SIDOARJO KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM JAKARTA ==================================== Download Aplikasi Android ...Video di publikasikan sejak 2 years ago lalu, Hosted oleh di publikasikan dari Channel Majlis RIYADLUL JANNAHSIDOARJO BERSHOLAWAT BERSAMA KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM & KH AGOES ALI MASHURI's Video dari Majlis RIYADLUL JANNAH berdurasi 52106 dan telah dilihat sebanyak 11189 akali, dan bisa Bersholawat bersama Majlis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah & Al Jaafari MelakaDuyong Bersholawat bersama Majlis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah & Al Jaafari MelakaDownload Aplikasi Android di atau cari di playstore "Majlis Riyadlul Jannah" Ikuti Majlis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah di Sosial Media Website Fanpage Facebook Twitter Instagram ...TVideo di publikasikan sejak 9 months ago lalu, Hosted oleh di publikasikan dari Channel Majlis RIYADLUL JANNAHDuyong Bersholawat bersama Majlis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah & Al Jaafari Melaka's Video dari Majlis RIYADLUL JANNAH berdurasi 30702 dan telah dilihat sebanyak 4407 kali, dan bisa "Pembatal - Pembatal syahadat Part-1" Oleh Ust Muhammad Syahrul MukarromKajian "Pembatal - Pembatal syahadat Part-1" Oleh Ust Muhammad Syahrul MukarromKajian Kitab Arbain Nawawi "Pembatal - Pembatal syahadat Part-1" Oleh Ust Muhammad Syahrul Mukarrom di Masjid Mujahidin Surabaya Masjid Mujahidin TV adalah Channel Dakwah yang dikelola oleh Yayasan Masjid Mujahidin Surabaya sebagai sarana publikasi dakwah yang diselenggarakan di Masjid Mujahidin Jl. Perak barat 275 Surabaya, Jawa Timur ...Video di publikasikan sejak 2 years ago lalu, Hosted oleh di publikasikan dari Channel Masjid Mujahidin TVKajian "Pembatal - Pembatal syahadat Part-1" Oleh Ust Muhammad Syahrul Mukarrom's Video dari Masjid Mujahidin TV berdurasi 4053 an telah dilihat sebanyak 4489 kali, dan bisa bertambah. Haditsini amat berharga, mencakup berbagai ilmu, prinsip-prinsip agama, dan akhlaq. Hadits ini memuat keutamaan memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang mukmin, memberi manfaat kepada mereka dengan fasilitas imu, harta, bimbingan atau petunjuk yang baik, atau nasihat dan sebagainya. Kalimat โ€œbarang siapa yang menutup aib seorang muslimโ€ , maksudnya
ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูŠ ู‡ูุฑูŽูŠุฑูŽุฉ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู…ูู† ูƒูุฑุจูŽุฉู‹ ู…ูู† ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏู‘ูู†ูŠูŽุง ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู‡ู ูƒูุฑุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุนู„ู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑู ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ูŠูŽุง ูˆุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู„ูู…ูŽุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ููŠ ุนูŽูˆู†ู ุงู„ุนูŽุจุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุนูŽุจุฏู ููŠ ุนูŽูˆู†ู ุฃุฎูŠู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑูŠู‚ูŽุงู‹ ูŠูŽู„ุชูŽู…ูุณู ููŠู‡ู ุนูู„ู…ูŽุงู‹ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑูŠู‚ูŽุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู…ูŒ ููŠ ุจูŽูŠุชู ู…ูู†ู’ ุจูŠูˆุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู„ูˆู†ูŽ ูƒูุชุงุจู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠุชูŽุฏุงุฑูŽุณูˆู†ูŽู‡ูŽ ุจูŽูŠู†ูŽู‡ูู… ุฅูู„ุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุช ุนูŽู„ูŽูŠู‡ูู… ุงู„ุณู‘ูŽูƒูŠู†ูŽุฉ ูˆูŽุบูŽุดูŠูŽุชู‡ู… ุงู„ุฑู‘ูŽุญู…ูŽุฉ ูˆุญูŽููŽุชู‡ูู…ู ุงู„ู…ูŽู„ุงุฆููƒุฉ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑู‡ูู… ุงู„ู„ู‡ู ููŠู…ูŽู† ุนูู†ุฏูŽู‡ูุŒูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทู‘ูŽุฃ ุจูู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ุจู‡ุฐุง ุงู„ู„ูุธ Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, โ€œBarang siapa yang menghilangkan sebuah kesulitan duniawi seorang mukmin, niscaya Allah akan menghilangkan darinya sebuah kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa yang meringankan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan meringankan baginya kesusahannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumahโ€“rumah Allah masjid, membaca kitabullah, saling belajar di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputi mereka, para malaikat mengerumuni mereka, serta Allah akan menyebutโ€“nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang lambat dalam beramal, garis nasabnya tidak akan bisa membantunya.โ€ HR. Muslim dengan lafaz ini.[1] Imam al-Nawawi berkata, โ€œHadis ini adalah hadis yang agung, mengumpulkan beraneka macam ilmu, prinsip, dan adab.โ€[2] Hadis ini berisi keutamaan menunaikan hajat kebutuhan saudara seiman, mendatangkan manfaat bagi mereka, dan memberikan maslahat kepada mereka. Al-Hasan al-Baแนฃri bekata, ุฃู…ุง ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูŽุดู’ูŠูŽูƒูŽ ูููŠ ุญุงุฌูŽุฉู ุฃุฎููŠูƒูŽ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูŽ ู…ูู† ุญูŽุฌู‘ูŽุฉู ุจุนุฏ ุญุฌุฉ โ€œTidakkah kamu tahu bahwa perjalananmu dalam rangka menunaikan kebutuhan saudara muslimmu lebih baik bagimu dari pada haji berturut-turut.โ€[3] Hadis ini juga berisi keutamaan menutupi aib seorang muslim. Aib yang dimaksud bisa bermakna aib pada fisik atau perilaku yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jika terdapat aib tersebut pada diri saudara seiman hendaknya ditutupi dan tidak dibeberkan kepada orang lain. Bisa juga bermakna maksiat yang dikerjakan seorang muslim. Jika diketahui adanya maksiat yang dikerjakan oleh seorang muslim, hendaknya ditutupi dan tidak disebarkan selama pelakunya bukan pelaku maksiat yang melakukan kemaksiatan terang-terangan mujฤhir. Pelaku kemaksiatan seperti ini hendaknya tetap diberi nasihat sebagai bentuk penunaian kewajiban kepada muslim lainnya. Perlu ditekankan bahwa terdapat perbedaan yang sangat jauh antara menasihati dan membeberkan aib orang lain, namun perbedaan ini terkadang terlihat sangat tipis jika sudah dibayangi dengan hawa nafsu. Betapa banyak orang yang dibeberkan aibnya di hadapan khalayak sedang orang yang melakukannya mengklaim bahwa ia sedang memberikan nasihat kepada saudaranya tersebut. Imam al-Syฤfiโ€™i berkata, ู…ู† ูˆุนุธ ุฃุฎุงู‡ ุณุฑู‘ู‹ุงุŒ ูู‚ุฏ ู†ุตุญู‡ ูˆุฒุงู†ู‡ุŒ ูˆู…ู† ูˆุนุธู‡ ุนู„ุงู†ูŠุฉุŒ ูู‚ุฏ ูุถุญู‡ ูˆุดุงู†ู‡ โ€œSiapa yang menasihati saudaranya bersendirian, maka ia telah menasihati dan memperbaikinya. Siapa yang menasihati saudaranya terang-terangan, maka ia telah membeberkan aib dan merusak saudaranya.โ€[4] Hadis ini juga berisi keutamaan memberikan tenggang waktu tambahan bagi orang yang kesulitan membayar hutangnya. Rasulullah bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุณูŽุฑู‘ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ุฌููŠูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ููŽู„ู’ูŠูู†ูŽูู‘ูุณู’ ุนูŽู†ู’ ู…ูุนู’ุณูุฑู ุฃูŽูˆู’ ูŠูŽุถูŽุนู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู โ€œSiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesusahan hari kiamat, maka hendaklah ia memberi tangguh kepada orang yang kesulitan membayar utang atau membebaskan utangnya.โ€[5] Hadis ini juga menjelaskan keutamaan menuntut ilmu syarโ€™i. Keutamaan ini akan diperoleh jika niat yang terpatri di dalam hati benar karena Allah semata. Saking agungnya perkara niat ini, amalan yang hebat ini bisa berubah 180ยฐ menjadi sebab nelangsa di akhirat. Rasulullah bersabda, ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูโ€ฆ ูˆูŽุฑูŽุฌูู„ูŒ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ููŽุฃูุชููŠูŽ ุจูู‡ู ููŽุนูŽุฑู‘ูŽููŽู‡ู ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ููŽุนูŽุฑูŽููŽู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ู’ุชูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชู ูููŠูƒูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุฐูŽุจู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ู’ุชูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู„ููŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽุงู„ูู…ูŒ ูˆูŽู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ู„ููŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฑูุฆูŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ููŠู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูู…ูุฑูŽ ุจูู‡ู ููŽุณูุญูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูู„ู’ู‚ููŠูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู โ€œSesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat ialah โ€ฆ seseorang yang belajar al-Qurโ€™an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Allah bertanya, Apa yang telah kamu perbuat? Dia menjawab, Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca al-Qurโ€™an demi Engkau.โ€™ Allah berfirman, Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qurโ€™an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kamu telah dikatakan seperti itu. Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.โ€[6] Dengan menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, seorang penuntut ilmu mendapatkan kemudahan untuk meraih jalan surga. Namun, jalan apa yang dimaksud? Jalan yang dimaksud bersifat fisik seperti melakukan perjalanan untuk mendapatkan ilmu, jauh maupun dekat, dengan berbagai macam sarana yang ada. Jalan yang dimaksud juga bersifat maknawi seperti membaca, menghafal, merangkum, berdiskusi, bertanya, menyimak, melakukan repetisi, dan sebagainya. Hadis ini juga kembali menekankan pentingnya memperhatikan kualitas dan kuantitas amal, serta menyegerakan kebaikan, amal, dan tobat. Hadis ini juga mengajarkan agar tidak tertipu dengan nasab. Bukankah Abu Jahal dan Abu Thฤlib termasuk orang yang memiliki nasab mulia? Demikian juga halnya anak Nabi Nuh. Nasab mulia itu tidak menjamin kebahagiaan seseorang di akhirat kelak. Footnote [1] HR. Mulsim 2699, Abu Dawud 4946, Tirmizi 1425, dan Ibnu Majah 225. [2] Syarแธฅ แนขaแธฅฤซแธฅ Muslim 7/188 [3] Iแนฃtinฤโ€™ al-Maโ€™rลซf karya Ibnu Abฤซ As-Dunyฤ 1/129 [4] Lihat Iแธฅyฤ` Ulลซm Ad-Dฤซn 2/182. [5] HR. Muslim 2923 [6] HR. Muslim 1905.
HaditsArbain Nawawi Ke 36: Membantu Sesama MuslimSerial terbaru Yufid TV kali ini membahas kitab hadits arbain Nawawi lengkap dengan terjemahan yang InsyaAl
Al-Wafi; Imam Nawawi; Dieb al-Bugha Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa membebaskan seorang mukmin dari kesusahan di dunia, pasti Allah akan membebaskannya dari kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, pasti Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu [yang baik], pasti Allah memberinya kemudahan ke surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah [masjid], membaca dan mempelajari al-Qurโ€™an, niscaya mereka merasakan ketenteraman dan kasih sayang. Para malaikat berkerumun di sekeliling mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan semua makhluk yang berada di sisinya. Orang yang amal perbuatannya kurang sempurna, tidak bisa disempurnakan oleh kemuliaan nasab.โ€ HR Muslim URGENSI HADITS Imam Nawawi berkata, โ€œIni adalah hadits yang sangat penting. Ia memuat berbagai ilmu, berbagai kaidah dan berbagai adab.โ€ Ibnu Alan menambahkan, โ€œJuga mencakup berbagai fadlail [keutamaan], manfaat dan hukum. KANDUNGAN HADITS 1. Orang-orang muslim ibarat satu tubuh. Sesungguhnya antara individu-individu yang berada dalam masyarakat Islam adalah bagaikan satu tubuh. Setiap anggota masyarakat merasakan apa yang dirasakan anggota masyarakat lainnya. Sama-sama merasakan kegembiraan atau kesedihan. Rasulullah saw. bersabda โ€œPerumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih sayangnya bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka sekujur tubuh akan merasakan kurang tidur dan panas.โ€ HR Muttafaq alaiHi 2. Berbagai macam problematika di dunia Sesungguhnya kehidupan penuh dengan segala problematika, dan seringkali dialami oleh seorang muslim. Karenanya muslim yang lain dituntut untuk membantu menyelesaikan berbagai problematika tersebut. Hal itu bisa dilakukan dengan cara-cara berikut a. Menolong dari kedhaliman Seorang muslim tidak akan mendhalimi saudaranya sesama muslim. Namun ini belumlah cukup untuk mendapatkan keridlaan Allah Taโ€™ala jika tidak diiringi dengan usaha yang gigih untuk turut menjauhkan saudaranya dari kedhaliman orang lain. Rasulullah saw. bersabda, โ€œSeorang Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak mendhaliminya dan tidak membiarkannya didhalimi.โ€ Muttafaq AlaiHi riwayat Muslim menyebutkan, โ€œDan tidak menghinakannya.โ€ Rasulullah saw. juga bersabda, โ€œTolonglah saudaramu, baik ia melakukan kedhaliman ataupun ia didhalimi.โ€ Seorang laki-laki bertanya, โ€œWahai Rasulallah, saya memang harus menolongnya ketika ia didhalimi, lalu bagaimana jika ia melakukan kedhaliman, bagaimana saya harus menolongnya?โ€ Rasulullah saw. bersabda, โ€œKamu menghalanginya untuk tidak berbuat dhalim, berarti kamu telah menolongnya.โ€ Muttafaq alaiHi Terutama jika kedhaliman yang dirasakan oleh saudara kita akibat komitmennya terhadap Islam. Allah befirman โ€œJika mereka minta pertolongan kepadamu [urusan pembelaan agama] maka kamu wajib memberikan pertolongan.โ€ al-Anfaal 72 Menolong seorang mukmin diwajibkan dalam kondisi apapun, baik kedhaliman itu kasat mata atau tidak, terhadap jiwa, harta maupun kehormatan. Sahl bin Hanif ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang mengetahui seorang mukmin dihinakan dan ia mampu menolongnya, namun tidak mau menolongnya, maka Allah akan menghinakannya di depan semua makhluk pada hari kiamat.โ€ HR Imam Ahmad b. Membebaskan dari tahanan musuh Jika seorang muslim ditahan musuh, maka orang-orang muslim yang lain harus bersegera untuk membebaskannya. Jika tidak maka bisa jadi orang-orang kafir itu berupaya menggoyah keyakinannya. Abu Musa al-Asyโ€™ari ra. berakata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBerilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit, dan bebaskanlah orang yang berada dalam tahanan musuh.โ€ HR Bukhari dan Abu Dawud c. Memberikan hutang jika diperlukan. Jika seorang muslim mengalami krisis keuangan, dan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan primernya sandang, pangan, papan, pengobatan, dan lain sebagainya maka masyarakat muslim wajib untuk segera membantunya. Minimal memberi pinjaman yang baik, sebagai ganti dari praktek riba yang banyak beredar dalam masyarakat dewasa ini. Firman Allah โ€œDan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.โ€ al-Muzzammil 20 Dengan demikian akan terealisasi masyarakat yang saling menopang, dan juga akan mendapatkan pahala dari Allah swt. firman Allah swt โ€œSiapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik [menafkahkan hartanya di jalan Allah] maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.โ€ al-Baqarah 245 Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang menghutangi seorang muslim satu dirham sebanyak dua kali maka baginya pahala satu kali shadaqah.โ€ HR Ibnu Hibban Bahkan sangat boleh jadi pahala yang memberikan pinjaman itu melebihi shadaqah, tentunya sesuai dengan kondisi orang yang memberikan hutang dan yang dihutangi. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œPada malam ketika aku melakukan perjalanan dari Makkah ke Baitul Maqdis [Israโ€™] saya melihat sebuah tulisan di pintu surga shadaqah akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, sedangkan pemberian utang akan dilipatgandakan delapan belas kali lipat. Lalu aku bertanya, โ€œWahai Jibril, apa yang menyebabkan pemberian utang lebih baik daripada shadaqah?โ€ Jibril menjawab, โ€œKarena orang yang meminta [memerlukan shadaqah] kadang memiliki [sesuatu yang diberikan kepadanya], akan tetapi orang yang memberikan pinjaman, pada dasarnya memberikan sesuatu karena memang benar-benar dibutuhkan.โ€ HR Ibnu Majah 3. Kesusahan pada hari kiamat. Alangkah perihnya penderitaan di hari kiamat. Karenanya, seorang muslim sangat memerlukan amal shalih agar bisa selamat pada hari itu, hingga bisa menuju surga. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œAllah mengumpulkan semua makhluk, baik yang hidup di masa lampau ataupun yang akan datang, di satu tempat. Pada hari itu mereka mendengar suara penyeru, pandangan menembus mereka, dan matahari sangat dekat di atas mereka, hingga mereka merasakan kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak mampu menahannya. Mereka saling bertanya, โ€œTidakkah kalian melihat apa yang sedang kalian alami? Tidakkah kalian melihat siapa yang dapat memberikan syafaat kepada kalian di sisi Tuhan kalian?โ€HR Bukhari dan Muslim Aisyah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œPada hari kiamat semua manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan.โ€ Saya kemudian bertanya, โ€œYa Rasulullah, semua laki-laki dan perempuan, dan mereka saling melihat satu sama lain?โ€ Rasulullah menjawab, โ€œHari itu sangat dahsyat sehingga mereka tidak akan memikirkan hal lain.โ€ Muttafaq alaiHi Ibnu Umar berkata Berkenaan dengan firman Allah, [yaitu] hari [ketika] manusia menghadap Tuhan semesta alam.โ€™ al-Muthaffifiin 5 Rasulullah saw. bersabda, โ€œSalah seorang di antara kamu berdiri dalam genangan keringatnya sampai tengah-tengah daun telinganya.โ€ Dalam penderitaan yang dahsyat tersebut, seorang mukmin akan mendapatkan keadilan dari Allah swt. Allah akan membalas apa yang telah mereka kerjakan di dunia. Jika seorang muslim di dunianya mengentaskan orang-orang mukmin dari kesusahannya, maka Allah akan mengeluarkannya dari berbagai kesusahan pada hari kiamat, bahkan berlipat ganda dari apa yang telah dilakukan di dunia. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang mengeluarkan seorang muslim dari kesusahan dunia, maka Allah akan mengeluarkannya dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat.โ€ 4. Memudahkan orang yang mendapat kesulitan. Kesulitan seseorang yang paling berat biasanya adalah berkenaan dengan hutang yang tidak bisa dibayar saat jatuh tempo, bisa juga lantaran banyaknya tanggungan keluarga, akan tetapi tidak mampu memberikannya. Dalam kondisi apapun, yang pasti umat Islam dituntut untuk mempermudah orang yang mendapat kesulitan, dan ini bisa dilakukan dan dua jalan a. Orang yang memberikan pinjaman hutang menangguhkan waktu pembayaran hingga orang yang berhutang memiliki kelonggaran untuk membayarnya. Solusi seperti ini diwajibkan. Allah swt. berfirman โ€œDan jika [orang yang berhutang itu] dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapanganโ€ฆโ€ al-Baqarah 280 b. Memutihkan sebagian atau seluruh hutang [menganggap lunas]. Memberi kemudahan dengan cara seperti ini sifatnya sunnah dan mulia di sisi Allah swt. Dia berfirman โ€œโ€œDan jika [orang yang berhutang itu] dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Jika kamu menshadaqahkannya, itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.โ€ al-Baqarah 280 Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œBarangsiapa yang menangguhkan kesulitan orang yang berhutang atau membebaskan hutangnya, maka Allah akan memberi naungan dengan naungan-Nya.โ€ HR Muslim โ€œBarangsiapa yang ingin diselamatkan Allah dari kesusahan pada hari kiamat, hendaklah ia memudahkan kesulitan orang yang berhutang atau memutihkannya [menganggap lunas].โ€ HR Muslim Bahkan sebenarnya Allah memberi balasan di dunia bagi siapa saja yang melakukan hal tersebut. Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang ingin dikabulkan doanya dan dibebaskan dari segala kesusahannya, hendaklah ia memudahkan orang yang kesulitan dalam membayar hutang.โ€ HR Ahmad 5. Kemudahan yang diberikan Allah Taโ€™ala. Manusia pasti akan bertemu dengan Allah swt. pada hari dimana harta dan anak-anak tidak ada manfaat lagi. Allah swt. berfirman, โ€œKerajaan yang haq pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang MahaPemurah. Dan hari itu adalah hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir.โ€ al-Furqaan 26 โ€œApabila ditiupkan sangkakala, maka waktu itu adalah waktu datangnya hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.โ€ al-Muddatstsir 8-10 Tidak diragukan lagi, bahwa hari itu adalah waktu datangnya hari yang penuh penderitaan bagi orang-orang yang mengingkari berbagai nikmat Allah, tidak beribadah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Bahkan sedikitpun tidak peduli memberikan bantuan kepada makhluk Allah swt. Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah, beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benar ibadah, mensyukuri seluruh nikmat-Nya, dan mau menolong serta mempermudah orang-orang yang berada dalam kesulitan, sebagai refleksi dari pengakuan terhadap karunia Allah yang telah diberikan kepadanya, maka bisa dipastikan Allah akan memberikan ganjaran terhadap kebaikan yang telah dilakukan dengan mengampuni segala kesalahannya dan menjadikan kemudahan baginya pada hari yang penuh kesusahan tersebut. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œSeseorang telah memberikan hutang kepada banyak orang. Ia berkata kepada pembantunya, Jika kamu mendapati orang yang kesulitan membayar hutang, maka maafkanlah dia. semoga Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.โ€™ Maka ketika ia bertemu Allah, Allah mengampuni segala dosanya.โ€ HR Bukhari dan Muslim Ibnu Marโ€™ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œSeorang laki-laki dari umat sebelum kalian dihisab. Tidak didapatkan satu kebaikan pun padanya, kecuali dia suka bergaul dengan orang lain dan suka memberi kemudahan. Dia menyuruh para pembantunya untuk memaafkan orang yang kesulitan.โ€ Maka Allah swt. berfirman, โ€œKamilah yang lebih berhak untuk memberi maaf daripada orang itu. Sudah, berilah ia maaf.โ€ 6. Di bawah naungan Allah swt. Sahl bin Hanif ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang membantu mujahid di jalan Allah, orang yang mendapat kesulitan dalam hutang, atau budak yang ingin memerdekakan dirinya, niscaya Allah akan menaunginya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah swt.โ€ HR Ahmad 7. Keteladanan dalam mentaati Allah swt. Jika ada teladan dari orang-orang sebelum kita, maka generasi shahabat ra. juga merupakan teladan yang paling baik. Mereka inilah yang benar-benar merefleksikan ayat, โ€œSesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, jika mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasulullah saw. menghukum [mengadili] di antara mereka, mereka berkata, Kami mendengar dan kami taat.โ€™ an-Nuur 51โ€ Mereka ini senantiasa memberikan kemudahan kepada orang-orang yang mendapat kesusahan, semua itu dilakukan sebagai refleksi dari akhlak yang mereka dapatkan langsung dari Rasulullah saw. juga hasil dari ketaatan kepada Allah swt. a. Suatu ketika Kaโ€™ab bin Malik ra. menagih hutang kepada Ibnu Abi Khadrad di masjid. Suara keduanya meninggi hingga didengar Rasulullah saw. maka Rasulullah saw. menyingkap tirai rumahnya dan memanggil, โ€œWahai Kaโ€™ab.โ€ Kaโ€™ab menjawab, โ€œLabbaik ya Rasulullah.โ€ Rasulullah saw. berkata, โ€œBebaskanlah separuh hutangnya.โ€ Kaโ€™ab menjawab, โ€œSaya sudah melakukannya, ya Rasulullah.โ€ Maka Rasulullah saw. berkata kepada Ibnu Abi Khadrad, โ€œBerdiri dan bayarlah hutangmu.โ€ b. Aisyah ra. berkata, โ€œRasulullah saw. mendengar dua orang yang sedang bertengkar di balik pintu. Orang yang satu meminta kepada yang satunya agar mengurangi seagian beban hutangnya. Akan tetapi orang yang satunya menolak, seraya berkata, โ€œDemi Allah, aku tidak akan melakukan hal itu.โ€ Maka Rasulullah saw. keluar dan berkata, โ€œSiapa yang bersumpah dengan nama Allah untuk tidak melakukan suatu kebaikan?โ€ orang tersebut menjawab, โ€œSaya, ya Rasulullah. Hutangnya aku bebaskan. Itu lebih baik.โ€ Muttafaq alaiH Sungguh mereka layak mendapat ridla dari Allah. Mereka adalah generasi yang tidak memerlukan perintah berkali-kali untuk melakukan kebaikan. Mereka merasa cukup dengan isyarat. 8. Menutupi aib sesama muslim. Banyak nash yang mendorong untuk menutupi aib atau rahasia seorang muslim. Banyak juga nash-nash yang memperingatkan agar tidak mencari-cari aib seorang muslim untuk dipermalukan di depan orang banyak. Salah satu hadits tersebut adalah hadits yang sedang kita bahas ini, dan banyak lagi yang lain, antaranya Ibnu Abbas ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œBarangsiapa yang menutup aib saudaranya sesama muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat. Sedangkan barangsiapa yang membuka aib seorang muslim maka Allah akan membuka aibnya sehingga ia akan mendapat malu, walaupun ia di rumahnya sendiri.โ€ HR Ibnu Majah Sebagian salafush shalih berkata, โ€œSaya melihat suatu kaum yang tidak tampak memiliki aib [kekurangan]. Akan tetapi mereka suka menyebut-nyebut kekurangan orang lain, maka orang lain pun suka menyebut aib mereka. di sisi lain saya melihat kaum yang memiliki aib, namun mereka menahan diri untuk tidak menyebutkan aib orang lain, maka aib mereka pun terlupakan.โ€โ€ Mencari-cari kekurangan sesama muslim adalah satu tanda kemunafikan dan indikasi bahwa keimanan belum mengakar dalam hati orang tersebut. Ibnu Umar ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. naik ke atas mimbar dan memanggil dengan suara keras, โ€œWahai orang-orang yang telah masuk Islam namun hanya sebatas lisan dan belum meyakini dengan hatinya, janganlah kalian menyakiti orang-orang muslim, jangan menghina mereka, dan jangan mencari-cari aib mereka. karena siapapun yang mencari-cari aib sesama muslim, maka Allah akan mencari-cari aibnya, lalu Allah akan menghinakannya meskipun ia sedang berada di tengah perjalanan.โ€ HR Tirmidzi Abu Barzah al-Aslami ra. berkata, โ€œJanganlah kalian menggunjing kaum muslimin.โ€ HR Abu Dawud dan Ahmad 9. Menutupi aib maksiat. Jika seorang muslim melihat kesalahan seorang muslim, apakah ia harus merahasiakan atau justru membeberkan kepada orang lain? Masalah ini tergantung pada kondisi orang tersebut. a. Orang yang diketahui tidak pernah melakukan maksiat. Artinya orang tersebut tidak pernah diketahui sedikitpun melakukan suatu kemaksiatan. Orang seperti ini jika terperosok dalam suatu kesalahan, maka wajib untuk dirahasiakan. Tidak boleh membeberkan atau membicarakan kesalahan yang telah diperbuat, karena hal ini merupakan ghibah yang dilarang bahkan bisa dikategorikan dalam usaha menyebarluaskan keburukan. Firman Allah โ€œSesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat. Allah Mahamengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui.โ€ an-Nuur 19 Sebagian ulama berkata, โ€œBahwa maksudnya adalah menyebarkan perbuatan keji yang dilakukan oleh seorang mukmin karena kealpaan, atau perbuatan keji itu baru sebatas tuduhan yang sebenarnya si tertuduh tidak melakukannya.โ€ Adapula yang berkata, โ€œBahwa berusahalah untuk menutupi kemaksiatan, karena tersebarluasnya kemaksiatan merupakan aib bagi umat Islam dan sebaik-baik perkara adalah menutupi aib.โ€ Yang dimaksud dengan kemaksiatan di sini adalah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak membiasakan diri dengan kemaksiatan. Ini bukan berarti tidak menasehatinya atau tidak melakukan amar maโ€™ruf nahi munkar terhadapnya, justru itulah yang seharusnya dilakukan karena merupakan hak muslim terhadap muslim lainnya. b. Orang yang diketahui selalu melakukan kemaksiatan. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak peduli dengan kemaksiatan yang mereka lakukan. Menghadapi orang semacam ini, tidak perlu repot-repot merahasiakan kemaksiatan mereka, bahkan disunnahkan menyebarluaskan di masyarakat, atau bisa jadi wajib, sehingga masyarakat berhati-hati terhadap kejahatan yang dilakukannya. Jika kejahatan semakin bertambah dan tidak takut samasekali terhadap masyarakat, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib agar ia mendapat hukuman atas kejahatannya. Merahasiakan kejahatan kejahatan seperti ini hanya akan membuat orang-orang seperti ini merasa tenang bahkan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi. Mereka membuat kerusakan di muka bumi dan menyebarluaskan kekacauan di tengah masyarakat. Mereka ini sudah selayaknya untuk dicari dan ditangkap agar bibit-bibit fitnah terbasmi dari tengah masyarakat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œWahai Unais, pergilah untuk menyelidiki wanita ini, jika ia mengaku maka rajamlah ia.โ€ Muttafaq alaiHi Sabda Rasulullah saw. ini sehubungan dengan adanya pengaduan bahwa seseorang telah berzina dengan wanita yang dimaksud dalam hadits. 10. Mengadukan dosa yang telah dilakukan ke hakim pengadilan Seorang muslim jika melakukan suatu kesalahan dan kesalahan yang dilakukan tidak diketahui orang lain, maka ia disunnahkan untuk bertaubat, sedangkan kesalahan yang dilakukan hanya menjadi urusan dia dan Tuhannya. Abdullah bin Masโ€™ud ra. menceritakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, โ€œYa Rasulullah, saya telah bersenang-senang dengan seorang wanita di perbatasan kota, tetapi saya tidak sampai menyetubuhinya, maka bagaimana ini? Putuskanlah hukuman sekehendakmu. Umar ra. berkata, โ€œAllah sebenarnya telah merahasiakan masalahmu andai kamu juga merahasiakannya.โ€ HR Bukhari Jika ia mengadukan masalahnya kepada hakim, dengan rasa penyesalan, dan ia tidak merincikan kesalahan yang ia lakukan, maka hakim disunnahkan untuk tidak mengorek lebih jauh dosa yang dilakukan. Bahkan sedapat mungkin menyarankan orang bersangkutan untuk merahasiakan dosa yang dilakukannya. Anas bin Malik ra. menceritakan bahwa saat itu ia bersama Rasulullah saw. lalu datang seorang laki-laki dan berkata, โ€œWahai Rasulullah, saya telah melanggar hukum, maka hukumlah saya.โ€Rasulullah saw. tidak berkomentar. Saat waktu shalat datang, laki-laki itupun shalat bersama Rasulullah saw. Setelah Rasulullah saw. selesai shalat, laki-laki itu kembali berkata, โ€œWahai Rasulullah, saya telah melanggar hukum, maka tegakkanlah kitabullah [ketentuan Allah] kepadaku.โ€ Rasulullah bertanya, โ€œBukankah kamu sudah shalat bersama kami?โ€ ia menjawab, โ€œYa.โ€ Rasulullah saw. bersabda, โ€œSungguh Allah telah mengampuni dosamu.โ€HR Bukhari dan Muslim Abu Hurairah ra. juga menceritakan kisah lain, saat Rasulullah saw. berada di masjid, seorang laki-laki datang dan berkata, โ€œWahai Rasulullah, saya sudah berzina.โ€ Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah memalingkan wajah ke arah lain. Laki-laki itu bergeser ke arah pandangan Rasulullah saw. dan menyatakan hal yang sama. Setelah hal itu berulang empat kali, Rasulullah saw. bertanya, โ€œApakah kamu gila?โ€ Ia menjawab, โ€œTidak.โ€ Beliau bertanya, โ€œKamu sudah menikah?โ€ ia menjawab, โ€œSudah.โ€ Rasulullah saw. berkata kepada para shahabat, โ€œBawalah dia dan rajamlah.โ€ HR Bukhari Ibnu Abbas menceritakan, ketika Maiz bin Malik datang kepada Rasulullah saw. dan mengaku telah berbuat zina, beliau berkata, โ€œBisa jadi kamu Cuma mencium, menyentuh atau memandangnya.โ€ Ini semua apabila yang melakukan kemaksiatan adalah dirinya sendiri. Sedangkan jika orang lain yang melakukannya, maka ketentuannya sepertiyang telah diterangkan pada poin 9 di atas. 11. Jika mengetahui orang yang sedang melakukan maksiat. Perkara-perkara di atas adalah manakala kemaksiatan tersebut telah usai dilakukan. Adapun jika seseorang mengetahui seseorang yang sedang melakukan kemaksiatan, maka ia tidak boleh mendiamkan atau merahasiakannya. Namun justru harus bersegera untuk mencegah, jika mampu. Jika tidak mampu, maka harus segera melaporkan kepada pihak berwajib. Ini sebagai refleksi dari sabda Nabi, โ€œBarangsiapa mengetahui kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangan.โ€ 12. Meminta maaf bagi orang yang melakukan maksiat. Jika seorang muslim terperosok dalam kesalahan, sedangkan ia tidak pernah terlihat melakukan kemaksiatan dan dalam masyarakat dikenal bahwa dia adalah orang yang istiqamah dan shalih, maka bagi siapa saja yang mengetahui kesalahan tersebut disunnahkan untuk merahasiakan, bahkan dianjurkan untuk meminta maaf kepada orang yang dirugikan. Rasulullah saw. bersabda, โ€œLupakanlah kesalahan orang-orang yang dikenal keistiqamahannya.โ€ HR Abu Dawud Namun bila yang melakukan maksiat dikenal dengan kefasikan dan kejahatannya ditengah masyarakat, maka maksiat yang dilakukan orang itu harus diungkap, dan tidak perlu minta maaf. Semua itu dilakukan agar kejahatan terkuak dan orang-orang yang serupa akan merasa takut dan jera. Imam Malik berkata, โ€œAdapun orang yang dikenal dengan kejahatannya, maka tidaka perlu mendapat ampun. Ia harus dijatuhi hukuman.โ€ 13. Ampunan tidak bisa diberikan ketika kesalahan sudah ditangani hakim. Anjuran untuk mengampuni orang yang berbuat kesalahan di atas berlaku ketika masalahnya belum diangkat ke pengadilan. Jika suatu kasus sudah diangkat ke pengadilan, maka diharamkan memberi ampunan, bahkan hanya sekedar jadi penengah [untuk diringankan hukumnya] merupakan suatu kemaksiatan dan akan mendapatkan dosa. Imam Malik berkata, โ€œJika seseorang tidak pernah diketahui menyakiti orang lain, kemudian melakukan satu kesalahan, maka boleh diampuni selama masalahnya belum ditangani pengadilan.โ€ Dasar dari hal ini adalah hadits yang diceritakan Aisyah, โ€œSuku Quraisy merasa sedih karena ulah wanita Makhzumy yang mencuri. Mereka kemudian bertanya, โ€œSiapa yang bisa melobby Rasulullah saw. agar ia tidak dipotong tangannya?โ€ mereka kemudian menunjuk Usamah bin Zaid ra. karena kedekatannya dengan Rasulullah saw. Usamah ra. lalu melobby Rasulullah saw. Mendengar apa yang diinginkan Usamah, Rasulullah saw. pun bersabda, โ€œApakah kamu memintakan keringanan berkaitan dengan hukum Allah?โ€ Rasulullah saw. lalu berdiri dan berkhutbah, โ€œSesungguhnya yang menghancurkan umat sebelum kamu adalah kebiasaan mereka yang mengampuni pencuri dari golongan bangsawan. Sedangkan jika yang melakukan pencurian adalah rakyat jelata, maka hukum mereka tegakkan. Demi Allah andai Fathimah putri Muhammad mencuri, tentu akan aku potong tangannya.โ€ HR Bukhari dan Muslim Dalam suatu riwayat disebutkan, ketika selendang Shafwan Ibnu Umayah ra. dicuri, Rasulullah memerintahkan untuk memotong tangan pencuri. Shafwan lalu berkata kepada Rasulullah saw., โ€œSaya tidak menginginkan itu ya Rasulullah, biarlah selendang saya itu saya shadaqahkan kepadanya.โ€ Rasulullah saw. menjawab, โ€œMengapa tidak engkau lakukan itu sebelum membawanya [pencuri] kemari.โ€ HR Nasaโ€™i, Ibnu Majah, Malik, hadits Mursal Malik ra. meriwayatkan dalam al-Muwathaโ€™, Sesungguhnya Zubair bin Awam ra. bertemu dengan seorang lelaki yang menangkap pencuri dan hendak membawanya kepada penguasa. Maka Zubair memohonnnya untuk memaafkan pencuri itu. Namun laki-laki itu berkata, โ€œTidak, hingga saya tiba di tempat sultan.โ€ Zubair berkata, โ€œJika kamu telah tiba di tempat sultan, maka Allah melaknat orang yang memintakan ampun dan yang memberi ampun.โ€ Adapun hikmahnya jika pengampunan bisa diberikan ketika kasus sudah berada di tangan hakim, maka kerusakan akan semakin merajalela di tengah masyarakat. Segala hak akan terabaikan, para pelaku kerusakan dan perbuatan keji lainnya akan merasa di atas angin. Mereka akan berusaha mengendalikan hakim. Wibawa hakim akan semakin tidak ada sama sekali di hadapan mereka. dalam kondisi seperti ini harapan orang-orang yang berusaha menegakkan kebaikan akan semakin berkurang, bahkan masyarakat benar-benar berada di tepi jurang kehancuran. Karenanya para hakim diminta untuk tegas dalam masalah ini, dengan meneladani Rasulullah saw. dalam berbagai sikapnya sebagaimana di atas. Firman Allah โ€œMaka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.โ€ an-Nuur 63 14. Penafsiran lain. Ibnu Hajar al-Haitamy memberikan penafsiran lain tentang โ€œmenutupi atau merahasiakan.โ€ Beliau berkata, โ€œYang dimaksud dengan menutupi adalah menutupi aurat yang konkrit maupun abstrak dengan mencarikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Misalnya menolong seseorang yang ingin menikah, dengan cara membantu secara langsung. Atau mencarikan pekerjaan bagi saudaranya yang sedang menganggur, atau yang lainnya.โ€ Alangkah indahnya jika kaum muslimin saat ini memahami makna ini. Karena masyarakakt akan terhindar dari kejahatan dan kerusakan, terutama yang kita saksikan dari kenakalan para pemuda dan pemudi yang disebabkan ketidakmampuan mereka untuk menikah dan banyaknya rintangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam usaha untuk membentengi diri mereka dari kemaksiatan. Sementara kaum muslimin tenggelam dalam kelalaian, dikuasai oleh budaya impor dan tradisi usang yang bertentangan dengan Islam. Mereka dikuasai oleh budaya bermegah-megahan, saling membanggakan diri dan ambisi mencari popularitas. Maka jadilah para pemuda kita yang suci sebagai korban. Padahal Rasulullah telah berpesan kepada umat ini agar memperhatikan generasi muda. Untuk itu umat Islam dituntut untuk berusaha memberikan kecukupan kebutuhan materi dan ruhani kepada anak-anaknya, sehingga agama dan masyarakatnya terjaga, serta mendapatkan keselamatan di sisi Tuhannya. 15. Tolong menolong antara sesama muslim, dan pertolongan Allah kepada mereka. 16. Teladan yang baik dan salafush shalih. Rasulullah adalah teladan dalam setiap apa yang ia serukan. Beliau adalah contoh yang paling agung dalam memberikan bantuan terhadap para shahabatnya, terutama shahabat yang memerlukan. Putri Khabab bin Arut ra. berkata, โ€œSuatu ketika Khabab pergi berperang. Lalu Rasulullah mengunjungi kami, bahkan beliau sempat memerah susu hingga memenuhi mangkuk besar. Setelah Khabab datang, ia memerahnya, dan sejak itu, susu hasil perahan kembali seperti semula.โ€ HR Ahmad Demikian pula para shahabat Nabi. Mereka adalah murid-murid yang cerdas, dan pengikut yang baik. Mereka ikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. begitu juga generasi setelah mereka. semoga Allah meridlai mereka semua. Abu Bakar ra. misalnya, sebelum menjadi khalifah beliau suka membantu memerah susu di kampung yang banyak ditinggal pergi kaum lelakinya. Ketika beliau diangkat menjadi khalifah, salah seorang wanita dari kampung tersebut berkata, โ€œSekarang dia tidak akan memerah susu lagi.โ€ Ketika ucapan itu sampai ke telinga Abu Bakar, iapun berkata, โ€œTidakโ€ฆsaya berharap apa yang saya alami sekarang tidak membuatku berubah dari apa yang telah aku kerjakan.โ€ Umar bin Khaththab juga demikian. Ia sering menolong janda tua, mengambil air untuk mereka pada malam hari. Suatu ketika Thalhah bin Ubaidillah ra. melihat Umar memasuki rumah seorang wanita pada malam hari. Paginya Thalhah menyelidiki rumah tersebut, ternyata di rumahnya ada seorang wanita tua lumpuh, dan buta. Thalhah kemudian bertanya kepada wanita tadi, โ€œApa yang dilakukan oleh laki-laki tadi malam?โ€ ia menjawab, โ€œDia sejak lama mengunjungiku. Memberi ini dan itu, membantuku, dan meringankan kesulitanku.โ€ Mendengar jawaban itu semua Thalhah lalu mencerca dirinya sendiri, โ€œCelaka engkau ya Thalhah, pantaskah engkau menyelidiki Umar?!โ€ Abu Wail ra. berkeliling kepada wanita-wanita tua yang ada dikampungnya setiap hari. Dia membelikan kebutuhan mereka dan membantu keperluan mereka yang lain. Mujahid berkata, โ€œSaya menemui Ibnu Umar dalam sebuah perjalanan untuk melayani kebutuhannya. Namun justru dialah yang melayani kebutuhanku.โ€ Hasan al-Bashri mengutus murid-muridnya kepada seorang laki-laki. Dia berkata kepada mereka, โ€œDatangilah Tsabit al-Banani dan ajaklah dia pergi bersama kalian.โ€ Maka mereka datangi ke Tsabit, namun dia berkata kepada mereka, โ€œSaya sedang beriktikaf.โ€ Mereka kembali kepada Hasan dan menceritakan hal itu. Beliau berkata kepada mereka, โ€œKatakanlah kepadanya, Wahai Aโ€™masy,tidakkah kamu tahu bahwa berjalanmu untuk memenuhi kebutuhan saudaramu sesama muslim lebih baik daripada haji setelah haji.โ€™โ€ Mereka pun kembali kepada Tsabit, dan mengatakan apa yang diperintahkan oleh Hasan. Maka Tsabit meninggalkan iktikafnya dan pergi bersama mereka. 17. Jadilah pembela, niscaya kamu mendapat pahala. 18. Jalan menuju surga. Islam adalah syarat untuk mendapatkan keselamatan di sisi Allah swt. Sementara Islam tidak akan terlaksana kecuali dengan ilmu, karena seseorang tidak akan mengenal Allah kecuali dengan ilmu. Maka ilmu adalah jalan yang paling pendek yang bisa mengantarkan seseorang kepada Allah swt. Tidak heran jika Rasulullah saw. menyebutkan bahwa menuntut ilmu adalah jalan menuju surga. Ini jelas disebutkan dalam hadits di atas, โ€œDan barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk memperoleh ilmu, maka Allah akan memberikan jalan kemudahan baginya menuju surgaโ€ฆโ€ Bukti terkuat atas apa yang dikatakan di atas, bisa dilihat bahwa Allah swt. menjadikan wahyu pertamnya kepada Rasulullah saw. dengan menitik beratkan masalah ilmu dan sarana untuk mendapatkan ilmu. Juga mengingatkan betapa pentingnya ilmu untuk mengenali kebesaran Sang Pencipta dan rahasia penciptaan. โ€œBacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.โ€ al-Alaq 1-5 19. Kedudukan ilmu dalam Islam. Karena ilmu merupakan jalan menuju surga, maka ilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam. Karena itu orang-orang yang berilmu menempati kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. bahkan mendekati kedudukan para Nabi. Allah swt. berfirman โ€œAllah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.โ€ al-Mujadilah 11 Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œSesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dirham maupun dinar, akan tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya berarti telah mengambil bagian yang cukup.โ€ HR Tirmidzi dan lainnya 20. Hukum menuntut ilmu. Mencari ilmu hukumnya wajib, yang terinci dalam dua kategori a. Fardlu Ain Semua muslim diwajibkan untuk menuntutnya. Yaitu hal-hal yang harus diketahui setiap muslim, agar aqidahnya tidak sesat, ibadahnya benar, dan perilakunya sesuai dengan syariat Allah. Inilah yang diperintahkan dalam ayat-Nya, โ€œMaka ketahuilah, bahwa tiada Ilah [yang Haq] melainkan Allah.โ€ Muhammad 19 Ini juga yang dimaksud dalam hadits Nabi, โ€œMenuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.โ€ HR Ibnu Majah b. Fardlu kifayah Yaitu menuntut ilmu dengan maksud untuk mendalami berbagai ilmu syarโ€™i dan mengambil spesialisasi terhadap suatu ilmu yang dibutuhkan masyarakat muslim, untuk menjaga eksistensinya dan demi terciptanya negara yang penuh dengan kebenaran dan keadilan, hingga menjadi negara yang kuat dan berwibawa serta tidak ada satupun musuh yang berani mengacaukannya. Inilah yang diisyaratkan dalam al-Qurโ€™an โ€œTidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.โ€ at-Taubah 122 Mendalami ilmu seperti di atas, atau memiliki spesialisasi ilmu tertentu disunnahkan bagi setiap muslim. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah, โ€œDan katakanlah, Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.โ€ ThaaHaa 114 Juga sabda Nabi dalam sebuah riwayat, โ€œBarangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi baik maka Allah akan memberi pengetahuan dalam agama.โ€ Muttafaq alaiH 21. Ilmu adalah cahaya. Telah kita ketahui bahwa tidak ada jalan untuk mengenal Allah dan mendapatkan keridlaan-Nya serta mendapatkan keselamatan di sisi-Nya pada hari kiamat kecuali melalui ilmu. Ilmu adalah cahaya yang menerangi gelapnya kebodohan, dan menepis segala keraguan. Allah berfirman โ€œDengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.โ€ al-Maidah 16 โ€œMaka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya [al-Qurโ€™an], mereka itulah orang-orang yang beruntung.โ€ al-Aโ€™raaf 157 Hanya ulama yang ikhlas dan beramallah yang dapat mewarisi ilmu Nabi. Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw. bersabda โ€œSesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dirham ataupun dinar, akan tetapi mereka mewariskan ilmu.โ€ HR Tirmidzi dan lainnya Merekalah yang menjadi panji kebenaran dan menara yang menerangi umat dalam mengarungi kehidupan, sehingga semuanya mendapatkan kebahagiaan, kemenangan, dan kemuliaan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œPerumpamaan ulama di muka bumi, bagaikan bintang gemintang di langit yang menerangi gelapnya daratan dan lautan. Jika bintang telah padam, dikhawatirkan manusia akan sesat.โ€ HR Ahmad Karena itu, selama masih ada ilmu, masyarakat masih tetap akan berada dalam petunjuk dan kebaikan. Akan tetapi keberadaan ilmu sangat tergantung dengan keberadaan ulama. Jika ulama telah tiada, ilmu pun sirna, masyarakatpun akan sesat dan melewati jalan kesesatan, bergelimang ke dalam perbuatan keji dan menuju kehancuran. Diriwayatkan bahwa Rasulullah โ€œSesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu begitu saja dari manusia. Akan tetapi mencabut ilmu dengan dicabutnya nyawa para ulama. Apabila ulama tidak tersisa lagi, mereka mengangkat pemimpin yang bodoh. Mereka menanyakan tentang satu perkara yang dijawab dengan tanpa dasar ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan.โ€ Muttafaq alaiHi 22. Ya Allah tambahkanlah ilmuku. Seorang muslim tidak berhenti pada suatu tahapan yang dianggap telah sempurna. Akan tetapi ia terus berusaha menambah keutamaan. Jika ilmu yang bermanfaat adalah perlambang dari keutamaan, maka seorang muslim tidak akan pernah puas dengan ilmu. Bagaimana akan puas jika tauladannya, Rasulullah saw. merealisasikan perintah Allah dalam firman-Nya, โ€œDan katakanlah, Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.โ€™โ€ ThaaHaa 114 Setelah turun ayat ini beliau bersabda โ€œTidak ada keberkahan dengan terbitnya matahari jika hari ini aku tidak menambah ilmu yang dapat mendekatkan diriku kepada Allah.โ€ Kenikmatan mencari ilmu juga mendorong untuk senantiasa mencari dan mencari. Ini adalah realita yang telah dinyatakan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya โ€œDua kegemaran yang tidak akan pernah terpuaskan, menuntut ilmu dan mencari dunia.โ€ HR al-Bazzar dan lainnya Dalam mencari dan menambah ilmu tergantung pada taufik dari Allah swt. Jika menuntut ilmu dilakukan dengan ikhlas dan demi mencari keridlaan Allah untuk menjaga akhlaknya dan supaya orang lain bisa mendapatkan manfaatnya, maka Allah akan memudahkan untuk mendapatkan ilmu yang dimaksudkan. Bahkan Allah juga akan membukakan berbagai ilmu yang bermanfaat lainnya. Firman Allah โ€œDan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qurโ€™an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?โ€ al-Qamar 17 23. Mengamalkan ilmu, mendapatkan ilmu yang lain. Bimbingan dari Allah sampai pada ujungnya dan kemudahan yang diberikan-Nya sampai pada puncaknya ketika ilmu bersatu dengan amal, perkataan sesuai dengan perbuatan. Allah swt. berfirman โ€œDan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarmu, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.โ€ al-Baqarah 282 Seringkasi seorang muslim mempelajari ilmu dan mengamalkannya, maka ia telah menapak jalan menuju surga dan lebih dekat kepada Allah. Semakin seorang hamba dekat dengan Allah, maka ia akan semakin mendapatkan taufik untuk mendapatkan ilmu. Dengan demikian menambah ilmu, disertai dengan amal akan semakin menambah hidayah dan ketakwaan. Demikianlah para ulama tak henti-hentinya mencari ilmu dan mengamalkannya, sehingga mendapatkan hidayah yang sempurna dan berhasil mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Allah swt. Firman Allah โ€œDan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu dan lebih baik kesudahannya.โ€ Maryam 76 โ€œDan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka [balasan] ketakwaannya.โ€ Muhammad 17 24. Peringatan bagi ilmu yang tidak diamalkan. Telah kita ketahui bahwa ulama bagaikan pelita yang menerangi sekitarnya. Jika mereka tiada, maka masyarakat akan tersesat dari jalan yang lurus. Lebih bahaya lagi manakala mereka menyimpang dari jalur yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. mereka tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki, sehingga perbuatan mereka tidak sama dengan apa yang diucapkan dan menjadi teladan yang tidak baik bagi masyarakat dengan melakukan maksiat kepada Allah, mengajarkan kemunkaran dan tidak melakukan hal-hal yang maโ€™ruf. Inilah yang telah diperingatkan secara tegas oleh Allah swt. dalam ayatnya โ€œHai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.โ€ ash-Shaaf 3 โ€œMengapa kamu suruh orang lain [mengerjakan] kebaikan, sedangkan kamu melupakan diri [kewajibanmu] sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab [Taurat]? Maka tidakkah kamu berfikir?โ€ al-Baqarah 44 Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œPada hari kiamat ada seorang laki-laki yang dicampakkan ke nereka, lalu seluruh isi perutnya terburai keluar. Ia kemudian berguling-guling seperti keledai yang memutari penggilingan. Melihat hal tersebut penghuni nereka bertanya kepadanya, โ€œYa fulan, apa yang terjadi dengan dirimu? Bukankah kamu telah melakuan amar maโ€™ruf nahi munkar?โ€ Ia menjawab, โ€œMemang, saya telah melakukan amar maโ€™ruf tetapi saya tidak melaksanakannya. Saya juga telah melakukan nahi munkar tetapi saya sendiri justru melakukan kemunkaran itu.โ€ HR Bukhari dan Muslim Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. juga bersabda, โ€œPada malam saya diisraโ€™kan, saya bertemu dengan sekelompok orang yang menggunting lidahnya dengan gunting dari api, lalu saya bertanya kepada Jibril, โ€œSiapa orang-orang itu wahai Jibril?โ€ Jibril menjawab, โ€œMereka adalah penceramah dari umatmu. Orang-orang yang berkata tetapi tidak berbuat.โ€ dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas ra. dengan sedikit perbedaan redaksi Riwayat Baihaqi menyebutkan, โ€œMereka membaca kitabullah akan tetapi tidak mengamalkannya.โ€ Diriwayatkan bahwa dalam sabdanya yang lain, โ€œTidaklah kaki seorang hamba melangkah [pada hari kiamat] kecuali akan ditanya tentang empat perkara tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya darimana ia dapat dan kemana ia infakkan, tentang badannya untuk apa ia gunakan.โ€ HR Tirmidzi 25. Menyebarkan ilmu. Islam mendorong untuk menuntut ilmu dan mengajarkannya. Allah berfirman โ€œTidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,โ€ at-Taubah 122 Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œAllah menjadikan tampak indah seseorang yang mendengar dariku sesuatu lalu ia sampaikan kepada orang lain apa yang ia dengar. Boleh jadi orang yang kepadanya disampaikan [sabadaku] lebih paham daripada orang yang mendengar.โ€ HR Tirmidzi Penyebaran ilmu juga merupakan amalan yang baik dan pahalanya akan terus mengalir meskipun telah meninggal. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œJika anak Adam meninggal dunia, maka semua amalnya akan terputus kecuali tiga perkara shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang senantiasa mendoakannya.โ€ HR Muslim dan lainnya โ€œShadaqah yang paling afdlal adalah seseorang mempelajari suatu ilmu, lalu mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.โ€ HR Ibnu Majah 26. Ikhlas dalam menuntut ilmu. Bagi orang yang menuntut ilmu hendaknya mengikhlaskan niat hanya karena Allah. Di samping itu juga harus diingat bahwa semua itu hendaknya dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kemurnian agamanya dan mengajarkan kepada orang lain. Jangan sampai mempunyai keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya duniawi kedudukan, materi, ketenaran, bangga diri dan lain sebagainya. Karena semua itu hanya akan membuat ilmu yang dimilikinya sia-sia belaka dan bahkan akan mendapatkan murka dari Allah swt. Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang menuntut ilmu yang mestinya mencari keridlaan Allah, namun ia mencarinya hanya karena menginginkan kepentingan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harum baunya surga pada hari kiamat.โ€ HR Abu Dawud Kaโ€™ab in Malik ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang mencari ilmu untuk membantah ulama, mendebat orang-orang yang bodoh, dan agar dipuji orang, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.โ€ HR Tirmidzi dan lainnya Diriwayatkan juga bahwa Rasulullah bersabda, โ€œSesungguhnya manusia pertama yang diputuskan perkaranya pada hari kiamat adalah seorang belajar ilmu dan mengajarkannya, dan membaca al-Qurโ€™an. Orang itu didatangkan, lalu diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diperoleh. Allah swt berfirman, โ€œApa yang kamu perbuat dengan nikmat-nikmat itu?โ€ Dia menjawab, โ€œSaya mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan saya membaca al-Qurโ€™an karena-Mu.โ€ Allah swt. berfirman, โ€œBohong. Kamu menuntut ilmu agar dikatakan sebagai orang yang pandai membaca al-Qurโ€™an.โ€ Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret dan dilemparkan ke dalam neraka.โ€ HR Muslim dan lainnya 27. Jangan malu mengatakan tidak tahu. Termasuk tanda keikhlasan bagi orang yang menuntut ilmu atau mengajarkannya adalah tidak malu untuk mengatakan tidak tahu. Hal ini justru menunjukkan keyakinan dan kebenaran apa yang dikatakan. Banyak ulama yang ditanya tentang berbagai masalah, dia menjawab sebagian masalah yang diketahuinya, namun ia lebih banyak menjawab tidak tahu. Sehingga dikatakan bahwa โ€œtidak tahuโ€ adalah setengah dari ilmu. Karena ia merupakan tanda bahwa pengucapnya adalah orang yang terpercaya dalam kata-katanya. Rasulullah saw. sendiri, meski derajatnya begitu tinggi, namun ketika ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahui beliau secara jujur mengatakan, โ€œTidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.โ€ Semua itu memang wajar, karena Allah sendiri berfirman โ€œโ€ฆ.dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.โ€ al-Israaโ€™ 85 28. Adab menuntut ilmu. Termasuk adab menuntut ilmu adalah berusaha untuk menemui para ulama, menyertai mereka baik ketika mereka menetap maupun mereka sedang bepergian, membantu menyiapakan keperluannya serta berusaha mendapatkan ilmu dan berbagai adab darinya. Allah swt. berfirman, ketika menceritakan Nabi Musa as. bersama Nabi Khidhir as, โ€œMusa berkata kepada Khidhir, Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang diajarkan kepadamu.โ€ al-Kahfi 66 29. Dzikir kepada Allah swt. Dzikir kepada Allah merupakan ibadah yang paling mulia. Allah berfirman โ€œBacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab Al Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.โ€ al-Ankabuut 45 Hal ini dikarenakan dzikir kepada Allah dapat membawa seseorang untuk senantiasa komitmen terhadap hukum-hukum Allah, dalam setiap sisi kehidupannya. Dengan dzikir seseorang akan senantiasa merasakan bahwa ia selalu diawasi Allah swt. merasa bahwa Allah sangat dekat dengan dirinya sehingga semua aspek kehidupannya benar, baik yang berhubungan dengan Allah atau hubungannya dengan sesama makhluk. Karena itulah seorang muslim diperintahkan untuk selalu berdzikir dalam segala situasi dan kondisi. Firman Allah โ€œHai orang-orang yang beriman, berdzikirlah [dengan menyebut nama] Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.โ€ al-Ahzab 41-42 โ€œMaka apabila kamu telah menyelesaikan shalat[mu], ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.โ€ an-Nisaaโ€™ 103 30. Dzikir yang paling baik adalah Kitabullah. Sebaik-baik dzikir kepada Allah adalah dengan membaca al-Qurโ€™an. Karena disamping berupa dzikir, di dalam al-Qurโ€™an terdapat berbagai hal yang harus dipegang teguh oleh seorang muslim atau perkara yang harus dijauhi, sehingga itu semua sebagai acuan untuk melangkah agar bisa mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Firman Allah โ€œDan Kami turunkan kepadamu al-Qurโ€™an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.โ€ an-Nahl 44 โ€œAl-Qurโ€™an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.โ€ Yaasiin 69 โ€œIni adalah peringatan. Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar [disediakan] tempat kembali yang baik.โ€ โ€œDan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qurโ€™an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?โ€ al-Qamar 17 31. Memakmurkan masjid. Tempat yang paling baik untuk berdzikir kepada Allah untuk membaca al-Qurโ€™an dan mengajarkan ilmu adalah masjid, karena masjid adalah rumah Allah. Memakmurkan masjid adalah dengan ilmu [belajar dan mengajar] dan dzikir, di samping juga dengan berbagai ibadah lainnya; shalat, iโ€™tikaf dan lain sebagainya. Firman Allah โ€œBertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingati Allah, dan dari mendirikan sembahyang, dan dari membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang. Meraka mengerjakan yang demikian itu supaya Allah memberikan Balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.โ€ an-Nuur 36-38 32. Membaca al-Qurโ€™an merupakan ibadah yang unik. Membaca al-Qurโ€™an merupakan ibadah yang diperintahkan, dan al-Qurโ€™an akan menjadi pemberi syafaat bagi orang yang membacanya di sisi rabb-nya kelak. Firman Allah โ€œDan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabbmu [al-Qurโ€™an].โ€ al-Kahfi 27 โ€œBacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab [al-Qurโ€™an] dan dirikanlah shalatโ€ฆโ€ al-Ankabuut 45 โ€œAku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini Mekah yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan supaya aku membacakan Al Quran kepada manusia. Maka Barangsiapa yang mendapat petunjuk Maka Sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk kebaikan dirinya, dan Barangsiapa yang sesat Maka Katakanlah โ€œSesungguhnya aku ini tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatanโ€. an-Naml 91-92 Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œOrang yang membaca al-Qurโ€™an dan menghafalnya akan bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan orang yang membaca al-Qurโ€™an dan mengulang-ulanginya dengan susah payah, maka ia mendapat dua pahala.โ€HR Bukhari dan Muslim Abdullah bin Masโ€™ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan โ€œalif laam miimโ€ satu huruf, akan tetapi laif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.โ€ HR Tirmidzi Abu Umamah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBacalah al-Qurโ€™an, karena al-Qurโ€™an pada hari kiamat akan datang kepada orang yang membacanya untuk memberi syafaat.โ€ HR Muslim Yang lebih unik lagi karena mendengar bacaan al-Qurโ€™an tidak kalah pahalanya dengan membacanya. Bahkan mendengar bacaan al-Qurโ€™an merupakan sarana untuk memperoleh pengampunan dari Allah swt. Firman Allah โ€œDan apabila dibacakan al-Qurโ€™an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.โ€ al-Aโ€™raaf 104 Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang mendengar ayat al-Qurโ€™an, maka baginya kebaikan yang dilipatgandakan. Sedangkan bagi yang membacanya akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.โ€HR Ahmad Karena itulah Rasulullah senang mendengarkan bacaan al-Qurโ€™an dari para shahabatnya. Abdullah bin Masโ€™ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBacalah al-Qurโ€™an kepadaku.โ€ Saya berkata, โ€œSaya membaca al-Qurโ€™an kepadamu, padahal al-Qurโ€™an turun kepadamu?โ€ Rasulullah saw. menjawab, โ€œSaya rindu untuk mendengarkannya dari orang lain.โ€ Saya lalu membaca surah an-Nisaaโ€™, ketika sampai pada ayat, โ€œMaka bagaimanakah [halnya orang-orang kafir nanti], apabila kami mendatangkan seorang saksi [rasul] dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu [Muhammad] sebagai saksi atas mereka itu [sebagai umatmu].โ€ an-Nisaaโ€™ 41 Rasulullah berkata kepadaku โ€œCukup.โ€ Saat itu saya melihat kedua mata beliau meneteskan air mata.โ€ HR Bukhari dan Muslim 33. Cahaya di atas cahaya. Jika dalam membaca al-Qurโ€™an dan saat mendengarkannya diiringi dengan usaha untuk mentadabburi dan memahami dengan penuh kekhusyukan, maka pahala yang didapat akan semakin berlipat ganda, cahayanya akan semakin bertambah. Semua itu adalah isyarat dari ketiggian kedudukan di sisi Allah swt. Allah swt. berfirman โ€œInilah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mereka mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.โ€ Shaad 29 Ini juga diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah riwayat hadits bab, โ€œDan tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah-rumah Allah [masjid], membaca kitab Allah, dan mempelajarinya di antara merekaโ€ฆโ€ Keutamaan membaca al-Qurโ€™an ini tetap akan didapat bagi siapapun yang mau melakukannya seperti dalam hadits di atas di manapun, termasuk para wanita yang lebih disunnahkan untuk tetap tinggal di rumah. Tidak kita pungkiri bahwa memang para lelaki yang melakukannya di masjid lebih mendapat keutamaan, karena mereka sekaligus memakmurkan masjid dan lebih bisa konsentrasi karena jauh dari hal-hal yang bisa menyibukkan fikiran, bahkan masjid juga tempat yang suci, jauh dari kotoran dan benda najis lainnya. 34. Karunia Allah dan keridlaan-Nya. 35. Ajaran Islam adalah ajaran yang manusiawi dan adil. 36. Perlindungan atas dasar iman. 37. Menuju kebahagiaan. Jika ketinggian derajat hanya bisadicapai dengan amalan, perlindungan dan pertolongan Allah hanya bisa diperoleh dengan ketakwaan, syafaat dan perlindungan dari Nabi Muhammad saw. terkait dengan kesempurnaan iman, maka bagi manusia yang berakal sehat akan bersegera melakukan amalan-amalan shalih dan tidak lagi bergantung pada keningratan nenek moyangnya. Firman Allah โ€œDan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.โ€ an-Najm 39 Dengan demikian janji Rabbnya akan terealisasi, ketika syarat di atas telah terpenuhi, firman Allah โ€œBarangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.โ€ an-Nahl 97 Seorang muslim tidak akan rela dengan perlindungan apapun kecuali Allah swt., Rasul-Nya dan orang-orang mukmin. Dengan begitu ia akan memutuskan semua pelindung dan tidak memenuhi kriteria tersebut dan akan memutuskan hubungan dalam bentuk apapun dengan orang-orang kafir. Firman Allah โ€œJanganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.โ€ Ali Imraan 28 Jika ini dilakukan, mereka akan mendapatkan kemenangan dari segala kekuatan kufur. Firman Allah โ€œSesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk kepada Allah. dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut agama Allah[423] Itulah yang pasti menang.โ€ al-Maidah 56 โ€œTetapi [takutlah Allah], Allah-lah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong.โ€Ali Imraan 150 38. Hal-hal yang bisa diambil pelajaran dari hadits di atas. a. Pahala yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sesuai dengan apa yang telah dilakukan seseorang. Memberikan kemudahan dibalas dengan kemudahan, memberikan bantuan dibalas dengan memberikan bantuan, menutup aib dibalas dengan menutupi aib dan begitu seterusnya. Abi Saโ€™id al-Khudry ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œBarangsiapa yang memberi makan seorang yang lapar, Allah akan memberinya makan pada hari kiamat dengan buah dari surga. Barang siapa yang memberi minum orang yang haus, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dari khamr murni yang diberi tanda khusus dari minyak kasturi. Dan barangsiapa yang memberi baju seseorang yang tidak memiliki baju, Allah akan memakaikan baju padanya dengan baju hijau dari surga.โ€ Muttafaq alaiH Diriwayatkan bahwa Rasulullah juga bersabda, โ€œAllah akan mengasihi kepada hamba-hamba-Nya yang memiliki kasih sayang.โ€ Muttafaq alaiHi b. Berbuat baik kepada makhluk merupakan jalan untuk mendapatkan kecintaan Allah, karena, โ€œSemua makhluk adalah tanggungan Allah, maka yang paling dicintai Allah adalah yang paling memberi manfaat kepada tanggungan-Nya.โ€ HR Thabrani Biasanya seorang tuan suka berbuat baik kepada orang-orang yang berada dalam tanggungannya. Sedangkan yang disebutkan dalam hadits berupa meringankan kesulitan orang lain dan yang lainnya adalah bentuk perbuatan baik kepada makhluk dan memberi manfaat kepada mereka. maka, itu semua adalah jalan untuk memperoleh kecintaan Allah. c. Kabar gembira bagi seorang mukmin yang suka memudahkan, menolong maupun memberi bantuan menyelesaikan kesulitan mukmin lainnya, ia akan mati dalam keimanan dan akan mendapatkan kemudahan dan pertolongan Allah pada hari kiamat kelak. d. Apa yang disebutkan tentang meringankan kesulitan dan yang lainnya adalah umum, terhadap orang muslim dan non muslim yang tidak melakukan permusuhan kepada kaum muslimin. Berbuat baik kepada mereka diperintahkan, bahkan hal itu pun berlaku pula bagi semua makhluk yang bernyawa. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œSesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala sesuatuโ€ฆโ€ juga bersabda โ€œDalam setiap jantungyang berdenyut terdapat pahala.โ€ e. Mewaspadai riyaโ€™, dalam menuntut ilmu agar segala sesuatu yang telah diusahakan tidak sia-sia. f. Senantiasa memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah, karena hidayah hanyalah pemberian Allah semata, ketaatan hanyalah karena izin dan kemudahan yang telah diberikan-Nya. Tanpa itu, semua yang kita lakukan tidak akan bermanfaat. g. Senantiasa membaca al-Qurโ€™an, dan berkumpul dalam rangka membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan, dan mengajarkannya. Juga tidak lupa membacanya ketika memulai acara-acara tertentu, dan terhadap orang yang telah meninggal dunia. h. Bersegera untuk bertaubat, istighfar, dan melakukan amal shalih. Allah swt. berfirman โ€œDan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaโ€™afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.โ€ Ali Imraan 133-134 & Tag36, agama, al-wafi, arbain, bahasa indonesia, hadist arbain, hadits, hujjah, Imam Nawawi, islam, reliqion, riwayat, tafsir hadits
Dalam hadis arbain nomor tiga ini menjelaskan bahwa islam dibangun dengan lima tiang pokok. Seperti dalam teks dari hadis arbain yang ke tiga, berikut ini adalah lima tiang pokok bangunan islam.. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุจู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง
Posted by pada Juni 10, 2009 SESAMA MUSLIM WAJIB SALING BANTU ุนู† ุงุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ โ€“ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„- ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู‚ุงู„ โ€“ ู…ู† ู†ูุณ ุนู† ู…ุคู…ู† ูƒุฑุจุฉ ู…ู† ูƒุฑุจ ุงู„ุฏู†ูŠุง ู†ูุณ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ูƒุฑุจุฉ ู…ู† ู…ุฑุจ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุŒ ูˆู…ู† ูŠุณุฑ ุนู„ู‰ ู…ุนุณุฑ ูŠุณุฑ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆ ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุŒ ูˆู…ู† ุณุชุฑ ู…ุณู„ู…ุง ุณุชุฑู‡ ุงู„ู„ู‡ ูู‰ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆ ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุŒ ูˆ ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุนูˆู† ุงู„ุนุจุฏ ู…ุง ูƒุงู† ุงู„ุนุจุฏ ููŠ ุนูˆู† ุฃุฎูŠู‡ . ูˆ ู…ู† ุณู„ุท ุทุฑูŠู‚ุง ูŠู„ุชู…ุณ ููŠู‡ ุนู„ู…ุง ุณู‡ู„ ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ ุทุฑูŠู‚ุง ุงู„ู‰ ุงู„ุฌู†ุฉ ุŒ ูˆู…ุง ุงุฌุชู…ุน ู‚ูˆู… ููŠ ุจูŠุช ู…ู† ุจูŠูˆุช ุงู„ู„ู‡ ูŠุชู„ูˆู† ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ูŠุชุฏุงุฑุณูˆู†ู‡ ุจูŠู†ู‡ู… ุฅู„ุง ู†ุฒู„ุช ุนู„ูŠู‡ู… ุงู„ุณูƒูŠู†ุฉ ูˆ ุบุดูŠุชู‡ู… ุงู„ุฑุญู…ุฉ ูˆ ุญูุชู‡ู… ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ูˆ ุฐูƒุฑู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ููŠ ู…ู† ุนู†ุฏู‡ ุŒ ูˆ ู…ู† ุจุทุฃ ุจู‡ ุนู…ู„ู‡ ู„ู… ูŠุณุฑุน ุจู‡ ู†ุณุจู‡ โ€“ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ุจู‡ุฐุง ุงู„ู„ูุธ Terjemahan Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, beliau bersabda โ€œBarang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk membaca Al Qurโ€™an secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah ketenangan, diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan derajatnyaโ€. Lafazh riwayat Muslim [Muslim no. 2699] Penjelsan Hadits ini amat berharga, mencakup berbagai ilmu, prinsip-prinsip agama, dan akhlaq. Hadits ini memuat keutamaan memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang mukmin, memberi manfaat kepada mereka dengan fasilitas imu, harta, bimbingan atau petunjuk yang baik, atau nasihat dan sebagainya. Kalimat โ€œbarang siapa yang menutup aib seorang muslimโ€ , maksudnya menutupi kesalahan orang-orang yang baik, bukan orang-orang yang sudah dikenal suka berbuat kerusakan. Hal ini berlaku dalam menutup perbuatan dosa yang terjadi. Adapun bila diketahui seseorang berbuat maksiat, tetapi dia meragukan kemaksiatannya, maka hendaklah ia segera dicegah dan dihalangi. Jika tidak mampu mencegahnya, hendaklah diadukan kepada penguasa, sekiranya langkah ini tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar. Adapun orang yang sudah tahu bahwa hal itu maksiat tetapi tetap melanggarnya, hal itu tidak perlu ditutupi, Karena menutup kesalahannya dapat mendorong dia melakukan kerusakan dan tindakan menyakiti orang lain serta melanggar hal-hal yang haram dan menarik orang lain untuk berbuat serupa. Dalam hal semacam in dianjurkan untuk mengadukannya kepada penguasa, jika yang bersangkutan tidak khawatir terjadi bahaya. Begitu pula halnya dengan tindakan mencela rawi hadits, para saksi, pemungut zakat, pengurus waqaf, pengurus anak yatim, dan sebagainya, wajib dilakukan jika diperlukan. Tidaklah dibenarkan menutupi cacat mereka jika terbukti mereka tercela kejujurannya. Perbuatan semacam itu bukanlah termasuk menggunjing yang diharamkan, tetapi termasuk nasihat yang diwajibkan. Kalimat โ€œAllah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranyaโ€. Kalimat umum ini maksudnya ialah bahwa seseorang apabila punya keinginan kuat untuk menolong saudaranya, maka sepatutnya harus dikerjakan, baik dalam bentuk kata-kata ataupunpembelaan atas kebenaran, didasari rasa iman kepada Allah ketika melaksanakannya. Dalam sebuah hadits disebutkan tentang keutamaan memberikan kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan dan keutamaan seseorang yang menuntut ilmu. Hal itu menyatakan keutamaan orang yang menyibukkan diri menuntut ilmu. Adapun ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu syarโ€™i dengan syarat niatnya adalah mencari keridhaan Allah, sekalipun syarat ini juga berlaku dalam setiap perbuatan ibadah. Kalimat โ€œApabila berkumpul suatu kaum disalah satu masjid untuk membaca Al-Qurโ€™an secara bergantian dan mempelajarinyaโ€ menunjukkan keutamaan berkumpul untuk membaca Al-Qurโ€™an bersama-sama di Masjid. Kata-kata โ€œsakinahโ€ dalam hadits, ada yang berpendapat maksudnya adalah rahmat, akan tetapi pendapat ini lemah karena kata rahmat juga disebutkan dalam hadits ini. Pada kalimat โ€œApabila berkumpul suatu kaumโ€ kata โ€œkaumโ€ disebutkan dalam bentuk nakiroh, maksudnya kaum apasaja yang berkumpul untuk melakukan hal seperti itu, akan mendapatkan keutamaan. Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam tidak mensyaratkan kaum tertentu misalnya ulama, golongan zuhud atau orang-orang yeng berkedudukan terpandang. Makna kalimat โ€œMalaikat menaungi merekaโ€ maksudnya mengelilingi dan mengitari sekelilingnya, seolah-olah para malaikat dekat dengan mereka sehingga menaungi mereka, tidak ada satu celah pun yang dapat disusupi setan. Kalimat โ€œdiliputi rahmat โ€œ maksudnya dipayungi rahmat dari segala segi. Syaikh Syihabuddin bin Faraj berkata โ€œmenurut pendapatku diliputi rahmat itu maksudnya ialah dosa-dosa yang telah lalu diampuni, Insya Allahโ€ Kalimat โ€œAllah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain disisi-Nyaโ€ mengisyaratkan bahwa, Allah menyebutkan nama-nama mereka dilingkungan para Nabi dan para Malaikat yang utama. Wallaahu aโ€™lam. HaditsArbain nomor 36 (tiga puluh enam) Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa membebaskan seorang mukmin dari kesusahan di dunia, pasti Allah
Oleh haditsarbain Juni 9, 2007 HADITS KETIGAPULUH ENAM ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑู ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒุงูŽู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู’ู‡ู ุนูู„ู’ู…ุงู‹ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุงู„ุณู‘ูŽูƒููŠู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽูู‘ูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทูŽุฃูŽ ูููŠ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจูู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… Terjemah hadits / ุชุฑุฌู…ุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi wasallam bersabda Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang muโ€™min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi aib seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. Riwayat Muslim Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ุงู„ููˆุงุฆุฏ ู…ู† ุงู„ุญุฏูŠุซ 1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit tersebut. 2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah taโ€™ala sesuai dengan jenis perbuatannya. 3. Berbuat baik kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Taโ€™ala. 4. Membenarkan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya sia-sia. 5. Memohon pertolongan kepada Allah taโ€™ala dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih sayang-Nya. 6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan mengamalkannya. 7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk mengkaji ilmu. Media Muslim INFO Project Indonesia 1428 H / 2007 M geovisit; Ditulis dalam 40 Hadis, 40 Hadist, 40 Hadits, Arba'in An Nawawi, Arbin An Nawawi, Hadis Arbain, Hadis Imam Nawawi, Hadits Arba'in, Hadits Arba'in An Nawawi, Hadits Imam Nawawi, Hadits Populer, Hadits Shohih, Imam Nawawi
HaditsArbain Ke 36 โ€“ Hadits Tentang Tolong Menolong ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซู…ูŽู†ู’ ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุงุŒ ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑูุŒ ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู.
Tafsir Al Qurโ€™an dan Sunnah โ€“ Hadits merupakan pedoman kita dalam beragama setelah Al-Qurโ€™an dan juga ijmaโ€™. Hadits sendiri adalah perkataan, perbuatan atau ketetapan Nabi yang selalu dijadikan pedoman kita dalam berbagai ketetapan serta menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Salah satu Hadits yang dijadikan pedoman adalah Hadits Arbain Nawawi, pada kesempatan kali ini sobat Cahayaislam kita akan mengupas lebih lengkap mengenai Hadist ke 36. Imam Nawawi berkata bahwa โ€œini adalah hadits yang sangat penting. Ia memuat berbagai ilmu, berbagai kaidah dan berbagai adab.โ€ Ibnu Alan menambahkan โ€œJuga mencakup berbagai fadlail keutamaan, manfaat dan hukum. Simak lebih lengkapnya ya sobat Cahayaislam. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽู†ู’ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œู…ูŽู†ู’ ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑูุŒ ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ุง ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ุณูŽู‡ูŽู‘ู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆุชู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู†ูŽู‡ู ูููŠู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ุ› ุฅู„ูŽู‘ุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุงู„ุณูŽู‘ูƒููŠู†ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽ ุญูŽููŽู‘ุชู‡ูู…ู ุงู„ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉุŒ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู’ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูููŠู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุจูŽุทู’ุฃูŽ ุจูู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจูู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ูโ€ Seperti yang telah disinggung tadi, bahwa hadits ini sangat penting dan memiliki banyak ilmu didalamnya, adapun beberapa kandungan hadits Arbain Nawawi adalah sebagai berikut. Sesama muslim ibarat satu tubuh Kandungan yang pertama mengajarkan bahwa setiap orang muslim ibarat satu tubuh. Maksutnya adalah setiap individu dalam masyarakat Islam, diibaratkan sebagai satu tubuh. Apabila satu merasakan bahagia atau kesedihan, semua juga merasakan bahagia atau kesedihan. Saling membantu dalam masalah Setiap manusia didunia ini akan menghadapi berbagai masalah, termasuk dengan orang muslim. Oleh karena itu setiap muslim dituntut untuk saling membantu sesama, adapun cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. โ€“ Menolong sesama muslim dari kedhaliman. Tubuh yang sakit akibat kedhaliman harus kita tolong, terlebih lagi perbuatan dhalim yang diterima saudara kita dikarenakan komitmennya terhadap agama Islam. Perbuatan dhalim dapat dilakukan dengan cara lisan ataupun perbuatan. Walaupun dalam bentuk lisan, kita harus tetap membantu saudara kita sesama muslim dalam keadaan dan kondisi apapun. โ€“ Apabila sesama muslim ditahan oleh musuh, kita harus bersegera membebaskannya. Agar saudara kita selamat dan tidak digoyahkan keimanannya oleh musuh. โ€“ Kebutuhan keuangan setiap orang memang tidak dapat diprediksi terus menerus, saling tolong menolongpun menjadi bagian penting. Memberikan hutang pada sesama muslim apabila diperlukan sebaiknya dilakukan. Banyak ulama mengatakan bahwa memberi hutang pada sesama muslim mempunyai pahala yang lebih banyak dibandingkan bersedekah. Berlomba dalam amal sholih Memperbanyak amal sholeh sangat penting bagi kaum muslim, inilah mengapa kaum muslim sebaiknya berlomba โ€“ lomba dalam kebaikan. Hal ini juga tertuang pada hadits Arbaโ€™in Nawawi. Selain memperbanyak pahala sebagai bekal di akhirat kelak, banyaknya pahala juga akan menghindarkan kita dari hari kiamat yang amat pedih. Memberikan bantuan ekonomi Kandungan hadits Arbaโ€™in Nawawi ke 36 selanjutnya adalah memberikan bantuan ekonomi. Dalam perjalanan hidup setiap orang, melalui jalanan terjal berbatu akan selalu ada dikehidupan siapapun. Namun kerikil tajam ini berbeda โ€“ beda, ada permasalahan dari ekonomi, sosial dan masih banyak lagi. Kebanyakan masalah ekonomi menjadi masalah yang sering ditemukan, dan meringankan beban mereka inilah pahala akan diberikan oleh Allah. Caranya dengan memberikan masa tenggang waktu pembayaran atau membutuhkan sebagian atau seluruh hutang. Menutup aib Hal yang menjadi kandungan hadits ke 36 selanjutnya adalah menutupi aib sesama muslim. Perlu ditekankan sekali lagi bahwasanya semua individu muslim diibaratkan satu tubuh. Menutupi air sesama muslim menjadi sangat wajib bagi kita. Menggosip memang hal yang sangat menyenangkan, terlebih lagi kaum wanita. Sebagai muslim sejati, kita sebaiknya merahasiakan bahkan menutupi aib seorang muslim. Itulah 5 kandung yang terdapat pada hadits Arbaโ€™in Nawawi yang dapat dijadikan pedoman pada setiap masalah. Sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa, kita sebaiknya mengamalkan kandungan pada hadits tersebut. Hadits ke 36 ini memang mempunyai banyak ilmu didalamnya yang sangat bermanfaat bagi semua umat muslim.
Penjelasanyang berisi syarah dan makna hadis Hadis/Hadits Arbain An-Nawawi ; Silahkan mampir ke toko herbal online abadi herbal. Jazakallohu khairan katsiro. 22 Januari 2016 03.04 Unknown mengatakan 26 Desember 2017 00.36 Unknown mengatakan Izin download 17 Januari 2018 04.28 Unknown mengatakan
ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑู ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒุงูŽู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู’ู‡ู ุนูู„ู’ู…ุงู‹ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุงู„ุณู‘ูŽูƒููŠู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽูู‘ูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทูŽุฃูŽ ูููŠ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจูู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… Terjemah hadits / ุชุฑุฌู…ุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah wasallam bersabda Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang muโ€™min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi aib seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. Riwayat Muslim RjNzi4.
  • 14upr7ontk.pages.dev/904
  • 14upr7ontk.pages.dev/57
  • 14upr7ontk.pages.dev/351
  • 14upr7ontk.pages.dev/171
  • 14upr7ontk.pages.dev/342
  • 14upr7ontk.pages.dev/626
  • 14upr7ontk.pages.dev/688
  • 14upr7ontk.pages.dev/421
  • 14upr7ontk.pages.dev/993
  • 14upr7ontk.pages.dev/265
  • 14upr7ontk.pages.dev/158
  • 14upr7ontk.pages.dev/541
  • 14upr7ontk.pages.dev/262
  • 14upr7ontk.pages.dev/667
  • 14upr7ontk.pages.dev/856
  • hadits arbain ke 36